JAKARTA, Papuanesia.id – Ulat sagu merupakan salah satu makanan ekstrem di Papua. Bentuknya bagi yang tidak biasa akan membuat bulu kuduk merinding karena merasa jijik hingga ternginang-ngiang.
Makanan ini sudah menjadi kearifan lokal warga Papua, khususnya yang tinggal di kawasan pesisir. Ulat sagu ini menjadi menu makanan favorit. Makanan ini biasa dikonsumsi warga Suku Kamoro yang tinggal di wilayah pesisir selatan Papua, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Mengapa warga Papua suka menyantap ulat sagu? sebenarnya warga Papua sudah makanan ulat sagu dari nenek moyang. Ada yang langsung memakannya mentah-mentah. Namun beberapa mengolahannya terlebih dahulu, seperti dibuat satai atau dimasukkan dalam bungkusan daun.
Masyarakat Papua percaya ulat sagu memiliki manfaat kesehatan untuk tubuh. Bahkan ternyata, makanan ekstrem ini kaya akan protein tinggi dan cocok disantap bagi penderita diabetes. Makanan ini rendah serat dan bisa dimakan secara langsung atau hidup-hidup maupun dengan cara digoreng atau disate.
Ulat Sagu ini biasanya berasal dari pohon sagu yang dipotong dan dibiarkan membusuk. Dalam budaya Papua, ulat sagu ini menjadi unsur penting dalam ritual perayaan Suku Asmat.
Editor : Donald Karouw
Sumber: [1]