CALIFORNIA, iNews.id- Mars menjadi target eksplorasi badan antariksa dunia. Baik NASA dan ESA bersiap untuk mengirim misi ke Planet Merah.
Para ilmuwan sedang mempelajari setiap aspek geologi, iklim, dan bahkan seberapa sering Mars tersebut bergetar. Salah satu pengamatan yang lebih menarik menangkap bagi peneliti Mars adalah apa yang tampak sebagai aliran lava di permukaan.
Bentuk bentang alam ini membuatnya sangat mirip lava dingin yang keluar dari permukaan sejak lama. Tapi, tim peneliti internasional sekarang memiliki penjelasan berbeda, dan mungkin lebih menarik dibanding lava yang mengalir.
Dalam sebuah paper baru yang diterbitkan di Nature Geoscience, para peneliti menjelaskan itu bukan lahar yang keluar dari tanah dan mengalir perlahan di sepanjang permukaan, tapi lumpur. Ya, lumpur.
“Saluran arus besar di medan kuno Mars telah ditafsirkan sebagai produk dari bencana bajir. Penguburan sedimen kaya air yang cepat setelah banjir seperti itu bisa mengarah pada vulkanisme sedimen, di mana campuran sedimen dan air meletus ke permukaan. Puluhan ribu bentang alam seperti gunung berapi mengisi dataran rendah utara dan endapan sedimen lokal lainnya di Mars,” kata peneliti sebagaimana dikutip dari BGR, Selasa (19/5/2020).
Membuktikan gunung berapi kecil itu adalah lumpur dan bukan batuan cair purba tidaklah mudah. Tapi, para ilmuwan melakukan percobaan untuk menentukan apakah mungkin terjadi aliran lumpur seperti itu di permukaan Mars yang dingin.
Di Bumi, lumpur yang mengalir sepanjang dan perlahan-lahan mengering. Tapi, di Mars itu benar-benar membeku dan itu menyebabkannya berperilaku sangat berbeda.
“Kami menemukan lumpur dengan viskositas rendah di bawah kondisi Mars menyebar secara berbeda dari itu di Bumi karena pembekuan yang cepat dan pembentukan lapisan es. Alih-alih, aliran lumpur eksperimental merambat seperti aliran lava pahoehoe teristrial, dengan lumpur cair tumpah dari kerak beku, kemudian freezing membentuk lobus aliran baru. Kami menyarankan lumpur vulkanisme dapat menjelaskan, pembentukan beberapa morfologi aliran seperti lava di Mars, dan proses serupa mungkin berlaku untuk ekstrusi cryovolcanic pada benda es di Tata Surya,” ujarnya.
Ini adalah teori yang sangat menarik dan masuk akal di tempat seperti Mars. Seperti yang diketahui, Mars memiliki es dan air setidaknya pada waktu-waktu tertentu dalam setahun dan ekstrusi lumpur beku dapat dengan mudah menjelaskan fitur yang sekarang dilihat di permukaan.
Editor : Dini Listiyani