REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA — Organisasi World Health (WHO) mengatakan virus Ebola telah menginfeksi dua orang lagi di provinsi Equateur, Republik Demokratik Kongo barat. Virus ini menyebar ke daerah baru 150 kilometer dari enam kasus pertama yang baru muncul.
“Orang terakhir yang dikonfirmasi dengan Ebola menghadiri pemakaman salah satu kasus pertama, tetapi terdeteksi di kota Bikoro, 150 kilometer jauhnya dari Mbandaka,” ujar Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (3/6).
Awal pekan ini, pemerintah Kongo mengonfirmasi tes yang menunjukkan bahwa empat orang telah meninggal karena Ebola di kota barat Mbandaka. Padahal, Kongo telah bersiap untuk menyatakan dirinya bebas Ebola bulan ini setelah menewaskan lebih dari 2.200 orang sejak 2018.
“Ini berarti bahwa dua zona kesehatan sekarang terpengaruh,” kata Ghebreyesus.
Mbandaka menderita wabah Ebola kecil pada 2018 dengan menyebabkan 33 orang meninggal. Penggunaan vaksin dan upaya penahanan cepat termasuk pos-pos cuci tangan yang bergerak dan kampanye pendidikan dari pintu ke pintu membuatnya segera dapat dikendalikan.
Dengan munculnya kembali kasus Ebola, hampir 50 petugas kesehatan dari WHO dan mitranya tiba di Mbandaka pada Rabu. Tim ini juga membawa 3.600 dosis vaksin Ebola dan 2.000 kartrid untuk pengujian laboratorium. Wabah kedua ini adalah jenis virus yang sama, yang berarti vaksin yang sama dapat digunakan untuk membantu menahan penyebarannya.
Virus Ebola menyebabkan demam berdarah dan menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, yang menderita muntah dan diare parah. Ebola adalah endemik Kongo dari sungai Ebola ketika ditemukan pada 1976.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Persepektif Republika.co.id, Klik di Sini