Papuanesia.id –
JAYAPURA-Menyikapi prediksi Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura bahwa akan terjadi kemarau panjang Mei hingga Agustus tahun 2022, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tengah bersiap mengambil langkah antisipasi. Terutama untuk mengatasi berkurangnya debit air di wilayah pelayanannya.
Dirut PDAM Jayapura, Dr Entis Sutisna mengatakan, secara internal bakal ada rapat khusus dengan seluruh pejabat PDAM untuk menyikapi adanya kemarau tersebut. Bahkan, Entis mengaku dirinya sudah memiliki pengalaman tahun 2019, 2020, 2021 termasuk pada tahun 2020 puncak kesulitan yang dialami PDAM.
“Sudah tidak kaget lagi dengan situasi ini. Telah banyak berpengalaman selama 30 tahun di PDAM Jayapura, namun tetap serius mempersiapkan upaya antisipasi,” kata Entis kepada wartawan yang ditemui di ruang kejarnya, Kamis (31/3).
Menurut Entis, saat ini PDAM Jayapura memiliki kapasitas air sebesar 895 liter per detik dari 12 sungai yang ada di pegunungan cyclop. Dimana saat musim kemarau, yang menjadi permasalahan utama yakni penurunan debit air, akibat kerusakan yang terjadi di pegunungan cyclop tersebut.
“Upaya lain yang segera dilakukan PDAM adalah dengan melakukan perbaikan di beberapa titik intake air milik perusahaan PDAM, antara lain kita melakukan upaya pengecoran dari dasar intake maupun daerah tangkapan air yang menjadi tempat kumpulnya air. Seperti di intake Kampwolker dan Kojabu Dua. Tujuannya agar jangan sampai ada air yang meresap ke tanah ketika dia sudah ada di alur sungai. Sehingga nanti kumpulan air yang ada di area sumber air tersebut, menjadi lebih banyak volumenya,” tuturnya.
Selain itu, kata Entis, PDAM juga akan melakukan upaya rehabilitasi maupun upaya perbaikan jaringan pipa transmisi utama. Terutama di sumber air sungai Kojabu, hal ini guna mengurangi tingkat kebocoran.
Bahkan lanjut dia, ada beberapa perbaikan di unit maupun cabang pelayanan seperti di Jayapura Selatan, Abepura dan daerah Waena untuk sama-sama melakukan mengurangi angka kebocoran.
“Untuk wilayah yang belum terkoneksi dengan jaringan pipa air saat kemarau, seperti wilayah Polimak maupun Abe Pantai akan dipersiapkan empat armada mobil tangki untuk membantu mendistribusikan air bersih kepada warga saat musim kemarau nanti,” terangnya.
Lanjutnya, dalam pengelolaan ketika musim kemarau nanti. PDAM bakal menyiapkan personel untuk memastikan distribusi air yang sedikit, menjadi optimal ke warga. Seperti melakukan pendistribusian air langsung dari intek, yakni dengan melakukan pembagian secara merata dan adil.
“Artinya, volume air yang sebelumnya empat jalur, pada saat kemarau difungsikan 2 jalur saja untuk penghematan. Ketika terjadi pengurangan sumber air ada juga beberapa wilayah yang saat ini belum ada solusi teknis, seperti wilayah Polimak yang ketika kemarau tidak bisa interkoneksi dengan jaringan pipa lain. Tapi kalau sumber air kering, maka tidak ada solusi lain selain dengan mobil tangki,” pungkasnya. (fia/tri)
Continue Reading
Sumber: [1]