Papuanesia.id –
JAYAPURA – Pemerintah Provinsi Papua sedang mewacanakan pembangunan Pelabuhan berskala besar di kawasan Holtekamp, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura. Kadis Perhubungan Provinsi Papua D Wondanak T mengatakan, wacana pembangunan Pelabuhan di Holtekamp itu untuk mengantisipasi jika Pelabuhan Jayapura yang berlokasi di Jalan Koti terjadi kemacetan.
“Alasan mengantisipasi terjadi kemacetan, sehingga kebijakan dari Gubernur Provinsi Papua untuk rencana membangun Pelabuhan baru di daerah Holtekamp,” kata Wondanak kepada wartawan, Selasa (29/3)
Lanjut Wondanak, pihaknya dari Dinas Perhubungan Provinsi Papua baru mempersiapkan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKK) dan lainnya untuk dokumen pendukungnya
“Kami akan koordinasi dengan kementerian di Jakarta dalam waktu dekat, jika itu sudah disahkan dan dianggap layak maka kemungkinan besar kita akan bangun di holtekamp,” ungkapnya.
Wondanak juga menyebut bahwa saat ini akses jalan untuk menuju ke tempat Pelabuhan yang akan dibangun di Holtekamp tersebut sudah dibuka. Dimana jalannya baru bersifat kasar sebatas penimbunan karang.
“Pembangunan Pelabuhan di Holtekamp itu untuk mengantisipasi 5 hingga 10 tahun kedepan, mengantisipasi jika Pelabuhan induk di Jayapura menjadi kemacetan karena banyaknya arus barang dan penumpang,” terangnya.
“Sehingga akan dipikirkan untuk kemungkin Pelabuhan penumpang akan di geser ke Holtekamp, sementara di Pelabuhan Jayapura saat ini menjadi pusat Pelabuhan Cargo dan di Pelabuhan Depapre merupakan pelabuhan perintis,” tuturnya.
Dikatakan, ini sementara dalam skema pikiran Gubernur. Wondanak mengaku dinamika pasti ada, perubahan ke perubahan dan perubahan itu tujuannya untuk penyempurnaan “Mimpi beliau (Gubernur-red) Pelabuhan tersebut lebih besar dari Pelabuhan Jayapura yang berlokasi di Jalan Koti saat ini, dalam mimpi itu pasti akan bertahap ke sana. Jika tidak seperti itu maka akan terjadi kemacetan setiap kali kapal masuk di Pelabuhan Jayapura,” paparnya.
Terkait wacana pembangunan Pelabuhan di Holtekamp tersebut, Wondanak mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan menteri lingkungan hidup. (fia/tri)
Continue Reading
Sumber: [1]