Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan motor listrik milik Jokowi akan kembali dilelang dan pemenang diumumkan pada hari ini, Jumat (22/5). (CNN Indonesia/ Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia — Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengatakan motor listrik milik Presiden Joko Widodo yang telah ditandatangani telah dilelang kembali dan pemenangnya akan diumumkan pada hari ini, Jumat (22/5) pukul 14.00.
Menurut dia, lelang tersebut dilakukan lagi setelah pemenang lelang sebelumnya, M. Nuh mengundurkan diri dan dianulir. Bamsoet mengungkap sudah ada penawar baru untuk motor listrik seharga Rp2,5 miliar
“Penawaran baru ini muncul setelah pemenang lelang sebelumnya bernama M Nuh tidak bisa menebus motor bermerk Gesits itu,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Jumat (22/5).
Dia mengaku banyak pengusaha yang menghubunginya mengajukan penawaran untuk memiliki motor listrik yang telah ditandatangani Jokowi tersebut.
“Mereka ingin memiliki motor dengan tanda tangan presiden yang akan menjadi kenangan dan koleksi seumur hidupnya,” ujarnya.
Dia mengatakan pemenang lelang dengan harga tertinggi akan diumumkan pada Jumat pukul 14.00 WIB. Menurut dia, sebenarnya pemenang lelang akan diumumkan pada Kamis (21/5) namun dibatalkan karena hari besar keagamaan.
“Seharusnya kemarin (Kamis) akan kami umumkan namun terbentur hari besar (keagamaan),” katanya.
Sebelumnya, motor listrik ‘Gesits’ yang ditandatangani Presiden Joko Widodo laku dilelang Rp2,5 miliar dalam acara konser amal penggalangan dana secara virtual yang ditayangkan TVRI dan sejumlah stasiun televisi lainnya, Minggu (17/5). Hasil lelang kemudian akan didonasikan untuk warga yang terdampak pandemi virus corona.
Motor tersebut jatuh ke tangan pengusaha asal Jambi bernama M Nuh setelah tawarannya Rp2,550 miliar menjadi yang tertinggi.
Selanjutnya, beredar kabar bahwa M. Nuh ditangkap oleh kepolisian. Namun, menurut Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi menjelaskan bahwa polisi hanya meminta keterangan M Nuh dan bukan menangkapnya.
Ia juga menegaskan tak ada pengusutan kasus atau proses hukum yang dilakukan terhadap M. Nuh.
Usut punya usut, ternyata M Nuh tidak mengetahui bahwa acara yang diikuti adalah acara lelang. Ia justru mengira bahwa ia mendapatkan hadiah dalam acara tersebut.
“Yang bersangkutan setelah diwawancara, tidak paham acara yang diikuti tersebut adalah lelang. Yang bersangkutan mengira bakal dapat hadiah. Karena ketakutan ditagih, dia justru minta perlindungan,” kata Firman seperti dikutip dari situs Tribratanews Polda Jambi, Jumat (22/5).
Bamsoet menegaskan pihaknya tak merasa dirugikan dengan insiden dalam acara lelang ini.
“Karena kami sendiri merasa tidak ada masalah. Tidak ada yang di rugikan,” pungkasnya. (dis/age)