Florida –
NASA punya wahana antariksa bernama OSIRIS-REx untuk meneliti sebuah asteroid bernama Bennu. Dikaryakan sejak 2018, OSIRIS-REx berhasil memasuki orbit Bennu dan mulai menjepret permukaannya dari jarak dekat.
Tujuan utama wahana ini adalah untuk mengambil sampel material di asteroid itu, rencananya pada bulan Oktober. Nah pada Mei kemarin, OSIRIS-REx mendekati lokasi pengambilan sampel bernama Osprey.
Dalam survei itu, jarak OSIRIS-REx dengan permukaan Bennu hanya 250 meter. Wahana tersebut menjepret sampai 350 foto dan memberi gambaran seperti apa penampakan Bennu dari jarak sangat dekat.
Dikutip detikINET dari Futursim, NASA kemudian menyusun foto tersebut dan menjadikannya gambar mosaik. Tampak permukaan Bennu ternyata dipenuhi lebih banyak serpihan dari yang diperkirakan NASA sebelumnya.
Ilmuwan ingin mengambil sedikitnya 60 gram sampel asteroid ini untuk dibawa OSIRIS-REx kembali ke Bumi. Dengan mempelajarinya, NASA mungkin dapat lebih memahami soal sistem Tata Surya masa awal.
Apalagi sebagian fragmen mineral di Bennu kemungkinan lebih tua umurnya dari Tata Surya. Bennu sebenarnya tidak sangat tua, akan tetapi wujudnya terjaga dengan baik sehingga bisa menjadi sumber informasi ilmiah yang berharga.
Dalam mengambil sampel, OSIRIS-REx akan berada sangat dekat dengan Bennu kemudian memakai lengan robotiknya untuk mencapai permukaan asteroid. Jika sampel berhasil diperoleh, OSIRIS-REx akan menjauh dari Bennu dan akan memulai perjalanan kembali ke planet ini.
Simak Video “Catat! Asteroid Sebesar Bukit Bakal Lintasi Bumi 29 April 2020“
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/rns)