Papuanesia.id –
JAYAPURA-Untuk memenuhi kebutuan stok darah, PMI Kota Jayapura pro aktif berkeliling ke tempat-tempat ibadah selama bulan Ramadan. Tak hanya ke masjid, tapi juga ke gereja-gereja, gara umatnya bersedia mendonorkan darahnya. Sebab, pada bulan puasa ini, pendonor darah rutin relative sedikit.
Humas UDD PMI Kota Jayapura, Widi Santoso mengungkapkan bahwa pihaknya minta kerjasama dari pengurus masjid maupun gereja di Kota Jayapura untuk kegiatan donor darah ini.
Meminta kerjasama kepada jamaah masjid dan gereja di Kota Jayapura untuk mendonorkan darahnya.
Dikatakan pihaknya, selama bulan Ramadhan tahun ini PMI Kota Jayapura akan berkeliling ke 32 titik masjid-masjid dan gereja di Kota Jayapura, Sentani dan Keerom. “32 titik hanya selama bulan suci ramadhan. Dimulai dari tanggal 3 sampai tanggal 30. Kita rolling di kurang lebih 14 masjid dan 8 gereja di kota Jayapura dan satu masjid di Kabupaten Sentani,” ujar Widi Santoso, Sabtu (9/4).
Sementara pada sabtu kemarin, sudah berada di titik ke 4. “Hari pertama ada di Al Askar ini tanggal 8, malam habis salat tarawih. Hari kedua kemarin di rumah sakit Dian Harapan. Hari ketiga di Gereja HKBP dan Gereja Terang Dunia Waena. Sebenarnya hari pertama sudah dimulai di gereja Gembala Baik sekitar awal ramadan tanggal 3 itu kita sudah memulainya di gereja Gembala Baik jadi sebenarnya ini hari kedua yang di Al Askar,” ujarnya.
Diakui Widi, pihaknya tidak menarget apapun karena murni atas dasar kesukarelaan warga dan jemaah. “Karena ini kan bulan puasa. Artinya kita mencari waktu, sehingga warga bisa mendonorkan darah. Waktu muslim mungkin selesai Tarawih selesai berbuka puasa, tapi kalau untuk yang Jemaat di gereja itu di waktu hari minggu,” ujarnya.
Terkait waktu berapa lama pihaknya stand by di lokasi tergantung banyak sedikitnya sasaran.
“Kalau kita melihat sasaran-sasaran kalau jamaahnya banyak kita biasanya sampai 2 hari. tapi kalau jamaahnya hanya sekitaran Komplek ataupun hanya satu Perumahan biasanya kita hanya 1 hari. Tapi kita sudah menyurat sudah koordinasi dengan takmir masjid untuk melakukan kegiatan di tanggal tanggal tersebut yang sudah ditentukan oleh takmir masjid,” ujarnya.
Namun pihaknya mengamati antusias dari jamaah yang ada di masjid untuk tahun ini masih kurang, karena biasanya di tahun lalu dalam 1 titik bisa mendapatkan 20 kantong darah. “Di tahun ini menurun mungkin karena mereka mengantisipasi kesehatannya karena masih masa pandemi covid. Jadi mereka masih membatasi diri untuk melaksanakan aktivitas dan cenderung mereka karena ini masjid sudah dibuka jadi otomatis saya melihat warga mau fokus ibadah di masjid dulu untuk ibadah di bulan puasa. Karena ditahun-tahun sebelumnya dibatasi untuk melakukan aktivitas di masjid. Tapi kalau untuk di gereja standar seperti di tahun-tahun lalu dalam satu gereja 25-an kantong. untuk perbandingannya menurun menurut saya. Cuma memang titik lokasinya kita lebih banyak kalau dulu itu hanya sekitar 10 titik lokasi, kalau sekarang itu hampir 32 titik lokasi,” ujarnya.
Dikatakan pihaknya, PMI kota Jayapura baru bisa mencukupi kurang lebih 52% stok darah dari kebutuhan 1 bulan. “Kurang lebih 1600 kantong darah untuk stok 1 bulan, tapi kita baru bisa menyediakan stok kurang lebih 800 kantong dalam sebulan. sisanya itu 800 lebih sekian, 48% itu dari donor pengganti. Terus yang donor dari kegiatan mobil unit yang seperti keliling itu kurang lebih 26% dan pendonor sukarela yang datang ke kantor mereka mendonor secara sukarela kurang lebih 23,5%.,” ujarnya. (Rhy)
Continue Reading
Sumber: [1]