Home News Pergerakan Pengguna Facebook Turun Saat PSBB

Pergerakan Pengguna Facebook Turun Saat PSBB

by Papua Damai
Pergerakan Pengguna Facebook Turun Saat PSBB

JAKARTA, investor.id – Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Facebook mengungkap tren penurunan pergerakan para pengguna Facebook di Indonesia selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di tengah pandemi Covid-19. Hal ini disimpulkan dengan menganalisis Peta Pencegahan Penyakit yang dikeluarkan Facebook.

“Dengan memanfaatkan Peta Pencegahan Penyakit dari Facebook, kami dapat memberikan analisis lebih mendalam terkait program tersebut dan juga rekomendasi, atau saran bagi pemerintah serta pemangku kepentingan lainnya terkait pendekatan yang tepat untuk mengatasi pandemi ini,” kata Direktur Eksekutif CSIS Philips J Vermonte, dalam keterangannya, Selasa (19/5).

Tim Analisis Data Covid-19 CSIS menganalisis penyebaran dan pergerakan orang-orang di Jakarta dan beberapa provinsi lain dalam waktu tertentu untuk melacak penyebaran virus Corona.

Observasi pergerakan dilakukan pada 31 Maret – 2 Mei 2020 dengan menganalisis tiga kelompok. Pertama, pengguna Facebook yang tidak melakukan pergerakan. Kedua, pengguna Facebook yang bergerak di dalam wilayah. Ketiga, pengguna Facebook yang bergerak antarwilayah.

Analisis menunjukkan, jumlah pengguna Facebook yang tidak melakukan perjalanan meningkat dari 80% (24 juta orang) menjadi 83% (25 juta orang). Lonjakan ini terlihat pada 24 April ketika mobilitas antardaerah mulai diperketat.

Selanjutnya, kelompok kedua menunjukkan rata-rata 3 juta orang melakukan perjalanan di berbagai wilayah di Indonesia. Pada masa observasi, angka tersebut meningkat jadi 3,3 juta orang. Meski demikian, jarak tempuhnya sangat rendah, yakni di bawah 100 meter.

Jumlah orang yang melakukan perjalanan antarwilayah juga turun dari rata-rata 2,8 juta orang menjadi 1,8 juta orang per hari. Jarak tempuh antarwilayah ikut menurun dari rata-rata 41 km menjadi 26,6 km.

“Dari analisis ini, CSIS menyampaikan bahwa meski pelarangan mudik dan pembatasan perjalanan berdampak pada pergerakan yang relatif kecil, kemungkinan besar penyebaran terjadi di dalam wilayah, atau dari kota ke wilayah sekitar kota dan sebaliknya. Hal ini perlu juga menjadi perhatian bagi kota-kota besar di Indonesia,” jelas Vermonte.

Jabodetabek

Melalui penggunaan Peta Penyebaran Penyakit, CSIS juga mengamati mobilitas masyarakat di dalam Kota Jakarta maupun pergerakan masyarakat antarwilayah sekitarnya. CSIS melihat data pergerakan dari Peta Penyebaran Penyakit pada 1-9 April 2020 (sebelum PSBB) dan 10-20 April 2020 (saat PSBB diterapkan) untuk wilayah Jabodetabek.

Hasilnya, pergerakan masyarakat, terutama dari Jakarta-Bekasi dan Jakarta-Banten, sesudah kebijakan PSBB Jakarta tidak banyak berubah dibandingkan sebelum PSBB Jakarta diberlakukan.

Selain itu, penurunan mobilitas harian masyarakat yang signifikan hanya terjadi pada akhir pekan. Salah satu faktor yang mempengaruhi adalah jumlah pekerja sektor informal yang cukup tinggi dan melakukan perjalanan ke pusat aktivitas ekonomi di Jakarta.

CSIS juga menyampaikan bahwa PSBB dapat mengurangi aktivitas di dalam kota. Namun, hal ini belum cukup efektif untuk menekan lalu lintas pergerakan orang dari dan ke Jakarta. Hal ini pun dikhawatirkan dapat memicu munculnya episentrum Covid-19 baru selain di Jakarta.

Manajer Kampanye Kebijakan untuk Facebook di Indonesia Noudhy Valdryno menyampaikan, Facebook memastikan untuk melindungi privasi data pengguna dalam menganalisis data pergerakan yang dikumpulkan Peta Pencegahan Penyakit milik Facebook.

“Untuk mencegah peristiwa yang kurang baik, Facebook sudah mengambil langkah-langkah tambahan. Jadi, sebelum riset ini dikeluarkan, kita sudah menyiapkan langkah-langkah privasi,” ungkap Noudhy.

Sumber : Investor Daily

Read More

Related Posts