AFP/HECTOR RETAMALSejumlah pasangan dengan mengenakan masker menari di sebuah taman di sebelah Sungai Yangtze, Wuhan, Provinsi Hubei, China, Selasa (12/5/2020). Memasuki enam pekan bebas dari lockdown yang diterapkan akibat pandemi Covid-19 sejak Januari lalu, warga Wuhan kembali beraktivitas walau dalam kondisi terbatas.
KOMPAS.com – Otoritas kesehatan China melaporkan tidak adanya kasus baru pada 22 Mei 2020. Ini merupakan pertama kalinya sejak pandemi diidentifikasi di China akhir tahun 2019 lalu.
Pada hari sebelumnya, China masih melaporkan adanya kasus infeksi baru Covid-19.
Namun, dua kasus baru yang dicurigai, satu kasus impor dari Shanghai dan kasus yang ditransmisikan secara lokal di Provinsi Jilin di China timur laut.
NHC menyampaikan, kasus tanpa gejala baru dari virus corona turun menjadi 28 dari 35 kasus di hari sebelumnya.
Melansir japantimes (23/5/2020), virus pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, China pada Desember 2019, tapi kasus-kasus telah berkurang secara drastis dari puncaknya pada pertengahan Februari saat negara ini tampaknya telah mengendalikan sebagian besar virus.
Baca juga: Mengenal Hidroksiklorokuin untuk Corona, Apa yang Harus Diketahui?
Korban meninggal yang terkonfirmasi resmi di negara berpenduduk 1,4 miliar orang itu mencapai 4.634 kasus.
Angka tersebut jauh di bawah jumlah korban jiwa di negara-negara yang jauh lebih kecil, seperti Italia dengan 32.616 korban meninggal atau Belanda (5.788 kasus).
Menurut data worldometers, China berada di peringkat 13 negara jumlah korban meninggal karena Covid-19.
Sejak perama dilaporkan muncul di Wuhan, virus telah menyebar di ratusan negara lain, dengan lebih dari 340.000 orang meninggal dunia.
Dari total secara global, 5.306.158 kasus terkonfirmasi positif sebanyak 2.160.039 orang dinyatakan pulih.