Papuanesia.id –
MERAUKE – Perumahan Kejaksaan Negeri Merauke yang berada di Jalan Irian Bakti Merauke diserang sejumlah Orang Tidak Dikenal (OTK), Kamis (31/3) sekitar pukul 04.00 WIT, kemarin. Akibat penyerangan ini, 4 orang terluka masing-masing Roland dan istrinya Ivon, Dominggus Mawun dan Melki. Informasi yang dihimpun Cenderawasih Pos di TKP menyebutkan, peristiwa ini bermula saat sekitar 5 orang masuk ke dalam pekarangan dan mencoba membuka kaca jendela rumah yang ditempati oleh Miguel Cardoso. Melihat itu, Miguel Cardoso bersama istrinya berteriak pencuri.
“Saat kami berteriak pencuri itu, mereka keluar ke jalan sambil melempar kaca rumah,” kata Miguel Cardoso. Namun beberapa saat kemudian, para pelaku yang jumlahnya lebih banyak lagi datang dan langsung menyerang rumah lainnya yang ada di sebelah rumah Miguel Cardoso. Salah satunya adalah rumah yang ditempati Ivont dan suaminya Roland.”Mereka melempar kaca Nako jendela rumah sehingga berguguran,” jelas Ivon.
Tapi ada juga yang mendobrak pintu dengan cara menendang sehingga pintu tersebut terbuka dan langsung masuk ke dalam kamar. Roland memperkirakan sekitar 8 orang masuk ke dalam rumahnya dan harus berjibaku melawan mereka.” Tidak seimbang karena kami hanya 2 orang lawan sekitar 8 pelaku,” jelasnya. Salah satu pelaku mengambil kaca Nako jendela lalu memukul korban Roland yang menyebabkan luka pada bagian dahi dan pelipis kiri. “Ada juga yang memukul menggunakan balok dan mengenai rusuk bagian kiri yang membuat korban kesakitan. Sementara istrinya berjibaku dengan salah satu pelaku yang mencoba memperkosanya.” Dia sudah memeluk saya dengan erat kemudian saya siku ke belakang dan mengenai hulu hatinya, saat itu dia lepas saya,” kata Ivon. Ivon juga mengalami luka di pelipis kanan. Selain terluka, para pelaku merusak sejumlah barang yang ada di dalam rumah dan membawa kabur dompet milik Roland yang berisi sejumlah uang dan surat-surat penting. Sementara itu, dua tetangganya juga jadi korban penganiayaan saat hendak datang membantu. Keduanya, Dominggus Mawun yang dipukul dengan balok pada bagian kening yang membuat korban terjatuh. Saat terjatuh, korban kembali dipukul dengan papan mengenai pelipis. Sedangkan Melki juga dipukul dengan menggunakan balok membuat korban juga sempat pingsan. “Tapi saat pingsan, para pelaku membuangnya ke parit,” katanya. Namun demikian, Ivon mengaku menyesal karena polisi yang dia hubungi datang setelah para pelaku tersebut sudah tidak ada.
“Para pelaku saat keluar dari rumah sempat mengacungkan tangan sambil berteriak Papua Merdeka,” jelasnya. Secara terpisah, Wakapolres Merauke Kompol Leonardo Yoga, SIK, didampingi Kasat Reskrim AKP Najamuddin, MH, kepada wartawan mengungkapkan, penyerangan tersebut pihaknya sudah mendatangi dan melakukan olah TKP.” Kita sudah melakukan olah TKP serta melakukan penyelidikan dan mengidentifikasi para pelaku terkait dengan kasus ini,” jelasnya. Wakapolres membantah jika pihaknya lambat dalam merespon laporan tersebut. Menurutnya, anggotanya langsung merespon, hanya saja alamat yang disampaikan tidak jelas dan anggotanya sempat putar-putar mencari lokasi. Wakapolres juga menjelaskan tidak ada kaitannya antara teriakan Papua merdeka dengan aksi demo yang dilakukan oleh para mahasiswa menolak DOB. (ulo/tho)
Continue Reading
Sumber: [1]