Sentani (PAPUANESIA.ID) – Peserta temu seni menampilkan musik hasil kolaborasi dari Budaya Papua dalam acara sarasehan musik bersama Prof. Dr. Djohan di Kampung Puai atau tepatnya di Alyakha Art Center Danau Sentani, Kabupaten Jayapura, Jumat.
Musisi muda asal Depok, Jawa Barat Halida Bunga Fisandra di Sentani, Jumat, mengatakan karya musik yang ditampilkan merupakan kolaborasi dari pengalaman dengan berbagai material dan sumber daya bunyi serta pengalaman selama berada di Bumi Cenderawasih.
“Itu menjadi inspirasi untuk kelompoknya membuat musik yang baru untuk ditampilkan pada acara sarasehan,” katanya.
Antropolog sekaligus musisi peserta ajang temu seni tersebut mengungkapkan bahwa pengalaman berjumpa dan mengenal Papua untuk pertama kali secara langsung seperti kunjungan ke Pasar Tradisional Pharaa, Sentani merupakan inspirasi utama bagaimana komposisi berjudul Pharaa Swara tercipta.
“Terlebih kami bukanlah orang asli Papua sehingga pertemuan dengan Papua justru kami jadikan momentum yang dapat mengejawantahkan ekspresi bunyi yang lekat dekat latar belakang tubuh musik kami masing-masing,” ujarnya.
Dia menjelaskan konstruksi musik muncul dari pengalaman panca indera yang kemudian ditransmisi lewat vokal dan instrumen yang beragam seperti sapek, slompret, kendang dan biola.
Sementara itu musisi muda Papua Yudhi Kaiwa mengatakan nyanyian yang dibawakan berasal dari Suku Ampari, Kepulauan Yapen di mana menggunakan bahasa Ambai.
“Jadi intinya lagu itu menceritakan tentang sepasang kekasih yang mendayung perahu di laut namun terbalik kemudian di bawa arus hingga ke sampai ke Suku Asmat sehingga saya menceritakan melalui lagu tapi dengan tradisi saya,” katanya.
Narasumber pada ajang temu seni, Prof. Dr. Djohan menjelaskan Komposisi-komposisi yang sangat menarik sudah dihadirkan oleh musisi-musisi muda yang digagas hanya dalam waktu yang begitu singkat.
“Mereka bertemu berdiskusi dan berkolaborasi saya percaya bila mereka menggubah dalam kesempatan yang lebih panjang waktunya komposisi-komposisi ini akan jadi kreasi dalam bentuk yang jauh lebih baik lagi” katanya.
Menurut Djohan, musik hadir dari hasil pengalaman internal dimana unsur-unsur seperti tempo, timbre, dinamika dan pitch dan pengalaman eksternal ada serta kreasi suatu produk seni yang muncul dari pengalaman, penciptaan dan penelitian.
Sumber: [1]