Papuanesia.id –
JAYAPURA-Menjelang tahun politik Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Papua optimis okupansi perhotelan dan pendapatan restoran di Papua akan membaik dan para pelaku usaha Hotel dan Restoran di Papua tidak perlu kawatir mengenai ancaman resesi.
“Pandangan saya terkait perekonomian di Tahun 2023, tertama dibidang perhotelan pada prinsipnya kita optimis karena Tahun 2023 menjelang tahun politik maka salah satu sektor yang bisa memberikan pendapatan pemasukan bagi perhotelan,”Ungkap Ketua PHRI Papua, Abdul Rajab kepada Cenderawasih Pos, Selasa (3/1)
Dirinya menambahkan pada dasarnya pelaksanaan pemilu di Tahun 2024, namun tahapannya di Tahun 2023 sudah akan mulai sehingga akan banyak kegiatan yang akan dilaksanakan di perhotelan.
“Yang lain kita di Jayapura yang bidang jasa akan sama pada Tahun sebelumnya. Memang paska PON banyak hotel bermunculan namun saya rasa pendapatannya tidak akan jauh dari tahun sebelumnya di Tahun 2022 dan yang membedakan tadi ya kita masuk dimasa menjelang Tahun politik,”Tambahnya.
Mengenai munculnya DOB Papua, menurutnya DOB tidak akan membawa pengaruh besar dari sisi pengurangan okupansi perhotelan karena diketahui bersama daerah baru tersebut belum memiliki perhotelan yang begitu baik dan mungkin dampaknya baru akan terlihat lima tahun kedepan.
“Dua tiga Tahun kedepan saya rasa belum terlihat, karena kita tahui bersama sarana prasarana belum begitu memadai dan baru sebatas perencanaan dan mudah waktu,”Katanya.
Oleh sebab itu dirinya mengharapkan kepada pelaku usaha Hotel dan Restoran yang ada di Papua untuk tetap memberikan pelayanan yang lebih baik dan Ia berharap pelaku usaha restoran yang menjamur di Jembatan Youtefa yang ramai membawa angin segar yang berimbas ke PAD Kota Jayapura.(gin)
Continue Reading
Sumber: [1]