Home News Planet Seukuran Bumi Kembali Ditemukan, Mungkinkah Ada Kehidupan?

Planet Seukuran Bumi Kembali Ditemukan, Mungkinkah Ada Kehidupan?

by Papua Damai
Planet Seukuran Bumi Kembali Ditemukan, Mungkinkah Ada Kehidupan?

Ilustrasi planet seukuran Bumi yang belum lama ini ditemukan peneliti berada di bintang Proxima Centauri.SHUTTERSTOCK/Jurik PeterIlustrasi planet seukuran Bumi yang belum lama ini ditemukan peneliti berada di bintang Proxima Centauri.

KOMPAS.com – Misi pencarian dunia baru yang mirip Bumi dan dapat ditinggali, terus dieksplorasi dan dijelajahi para ilmuwan.

Kali ini, tim ilmuwan internasional kembali mendapat petunjuk baru tentang keberadaan planet seukuran Bumi yang telah dikonfirmasi cukup dekat dengan bintang di tata surya ini.

Melansir The Independent, Jumat (29/5/2020), planet tersebut berada di bintang terdekat tata surya, Proxima Centauri dan disebut sebagai Proxima b.

Proxima b memiliki massa 1,17 Bumi dan berada di zona layak huni Proxima Centauri.

Bintang tersebut diitari oleh planet ini kira-kira setiap 11 hari, menurut makalah baru yang diterbitkan di jurnal Astronomy and Astrophysics.

Baca juga: Serupa Tata Surya, Astronom Temukan Exoplanet Layak Huni Luar Bumi

Kali pertama planet ini terindikasi yakni pada tahun 2013 oleh Mikko Tuomi dari University of Hertfordshire, berdasarkan data pengamatan arsip.

Kemudian penelitian dilanjutkan pada tahun 2016 dan planet ini diyakini kemungkinan mendukung pembentukan kehidupan alien.

Ilustrasi planet BumiUnsplash/NASA Ilustrasi planet Bumi

Para peneliti mendeteksi planet ini dengan mengukur kecepatan radial menggunakan Echelle SPectrograph untuk Rocky Exoplanets dan Stable Spectroscopic Observations (ESPRESSO) yang dipasang pada teleskop di Chili.

Baca juga: Hampir Tidak Terpantau, Asteroid Ini Melintas Sangat Dekat dengan Bumi

Akurasi teleskop ini 3 kali HARPS, spektograf lain yang digunakan untuk mengukur kecepatan radial Proxima Centauri. Kecepatan radial adalah laju perubahan jarak antara objek dan titik tertentu yang diamati.

Saat sebuah planet mengorbit bintang, maka tarikan gravitasinya akan menyebabkan bintang bergerak mau dan mundur.

Gerakan kecil ini menggeser spektrum cahaya yang diamati dari sebagian bintang karena adanya pergeseran Doppler, yang dapat didteksi dengan alat yang cukup sensitif.


Read More

Related Posts