Papuanesia.id –
MERAUKE– Satuan Polisi Air Resor Merauke saat ini sedang mendalami penyebab nelayan sulit mendapatkan BBM bersubsidi. Kapolres Merauke AKBP Ir. Untung Sangaji, M.Hum melalui Kasat Polair AKP Okto Samosir, SH ditemui mengungkapkan, saat ini pihaknya sedang mendalami penyebab nelayan kesulitan mendapatkan BBM subsidi. ‘’Baru saja saya kirim berita acara pemeriksaan kepada salah satu SPBN yang ada. Apa sih yang terjadi sehingga nelayan kita ini terus mengeluh dan bertahun-tahun mereka tidak bisa mendapatkan BBM subsidi. Susahlah mendapatkan subsidi, kemudian dibatasi oleh salah satu dinas sehingga kita perlu mencari solusi,’’kata Kasat Polair AKP Okto Samosir, Kamis (7/7).
Namun pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang akan dimintai keterangan tersebut, jelas Okto Samosir secara bertahap dilakukan. ‘’Saya juga akan meminta keterangan terhadap dinas tertentu apa sebenarnya yang terjadi sehingga para nelayan kita ini sulit mendapatkan BBM subsidi yang sudah disiapkan pemerintah. Karena memang kuota yang kita dapatkan ini masih seperti tahun 2010. Belum ada perubahan hingga sekarang sementara kapal yang ada terus bertambah,’’ katanya.
Dikatakan, selain sedang mendalami soal BBM subsidi untuk nelayan tersebut pihaknya juga instens melakukan patroli perairan dengan maksud agar nelayan-nelayan yang ada di Merauke maupun kapal-kapal yang datang dari luar Merauke dapat melakukan aktivitasnya dengan tertib hukum atau mengikuti prosedur yang ada dan ketentuan dalam hal berlayar. Karena menurutnya, sering ditemukan kapal nelayan tersebut beroperasi tidak sesuai dengan dikumen kapal. ‘’Misalnya dalam perjalanannya ada nelayan yang turun sementara surat persetujuan berlayar belum ada. Termasuk kita mengakomodir keluhan-keluhan yang disampaikan para nelayan tersebut,’’ jelasnya. Soal kendala lapangan yang dialami selama ini, Okto Samosir menjelaskan bahwa kendala pertama yang dialami masih kurangnya personel dan perlengkapan berlayar seperti kapal. Karena satu kapal patroli yang dimiliki masih kapal patroli Tipe C sehingga tidak bisa menjangkau beberapa mile ke laut. ‘’Karena kapalnya masih tipe C sehingga kapalnya hanya dapat dilakukan di sekitar muara kali. Kita tidak bisa masuk ke dalam laut karena kapal patroli tidak memungkinan,’’ terangnya. Apalagi dengan cuaca ombak yang tinggi dan angin kencanng yang terjadi saat ini semakin menyulitkan pihaknya untuk dapat melakukan patroli keluar dari muara. (ulo/tho)
Continue Reading
Sumber: [1]