Papuanesia.id –
SENTANI-Enam truk mengangkut masa peserta aksi dari Sentani diijinkan masuk ke wilayah Kota Jayapura oleh pihak kepolisian. Jumlah masa itu diperkirakan antara 100 sampai 200an orang.
Kapolres Jayapura, AKBP Fredrickus Macklarimboen mengatakan, sebenarnya kesepakatan yang sudah dibangun antara Kepolisian dengan penanggung jawab jawab aksi, bahwa yang mengikuti aksi terpusat ditaman Imbi Kota Jayapura itu hanya perwakilan.
“Perwakilan itukan sudah difasilitasi oleh Polresta Jayapura. Jadi masa yang sebagian inikan diharapkan untuk bisa balik ketempat masing-masing”Kata AKBP Fredrickus Macklarimboen, Selasa (20/9).
Lanjut dia, jaminan keamanan memang sudah disampaikan oleh pihak penanggung jawab dari peserta aksi itu, tapi pihak keamanan juga tetap berupaya dan memberikan jaminan psikologi bagi warga lain.
“Bisa lihat sendiri, bagaimana dengan aksi ini, arus lalulintas yang ada didepan bandara ini kan dialihkan. Tentunya itu yang tidak diharapkan,” ujarnya.
Intinya kata dia, semua penyampaian aspirasi tidak boleh mengganggu aktifitas warga yang lain. Polisi tidak mempermasalahkan warga untuk menyampaikan aspirasinya, tapi ada hak-hak warga sipil lain yang juga harus diperhatikan dan dijaga.
“Tadi perwakilan saja yang kita ijinkan untuk bagaimana perwakilan dari Kabupaten ke kota, kita sudah negosisasi tidak semua turun, perwakilan saja, tapi nanti kita lihat perkembangan dulu bagaimana” ujarnya.
Menurutnya, kalau warga ingin menyampaikan aspirasinya tidak harus dilakukan dengan aksi dan mengumpulkan masa. Tetapi bisa juga memanfaatkan media teknologi yang berkembang saat ini.
“Bisa live lewat youtube kha, IG kha, artinya teman teman yang lain kan bisa menyaksikan itu,” katanya.
Hingga berita ini ditulis, puluhan kendaraan diserta massa masih berada didalam area lapangan makam Theys, mereka dipastikan tidak diizinkan keluar untuk ikut bergabung dengan masa di kota. Diperkirakan 600an warga masih tertahan di depan jalan bandara Sentani itu. Sementara untuk situasi kambtibmas disekitar kawasan itu terpantau aman terkendali. Terlihat sejumlah ruko dan sekolah memilih tutup pasca adanya konsentrasi massa yang berkumpul. (roy/gin).
Continue Reading
Sumber: [1]