Unjuk rasa menuntut keadilan atas kematian George Floyd di Amerika Serikat berakhir ricuh. (AP/Julio Cortez)
Jakarta, CNN Indonesia — Pria berusia 19 tahun tewas ditembak dalam unjuk rasa menuntut keadilan atas kematian George Floyd di Detroit, Amerika Serikat Jumat (29/5) malam waktu setempat. Inisden itu terjadi setelah tembakan dilepaskan ke kerumunan pengunjuk rasa.
Kepolisian setempat membenarkan insiden tersebut.
Melansir CNN, Sabtu (30/5), polisi mengatakan tembakan itu dilakukan seseorang tak dikenal dari Sport Utility Vehicle (SUV) Dodge Durango berkelir abu-abu. Korban kemudian meninggal di rumah sakit.
Namun polisi belum mengkonfirmasi apakah korban yang tewas tertembak itu bagian dari pengunjuk rasa atau tidak. Petugas hanya memastikan penembakan terjadi di pusat kota tempat berlangsungnya protes. Kini aparat masih melakukan penyelidikan.
Penembakan tidak sekali terjadi dalam unjuk rasa Floyd. Laporan New York Times menyebutkan tujuh orang tertembak dalam aksi unjuk rasa di Louisville, Kentucky, AS pada Kamis (28/5).
Polisi mengatakan satu dari tujuh orang yang tertembak kritis. Polisi juga mengklaim tidak melepaskan tembakan saat mengawal jalannya aksi protes tersebut. Kepolisian menyatakan masih terlalu dini untuk menentukan pelaku penembakan tersebut.
Sebelumnya Kepala Polisi Detroit James Craig mengatakan telah menangkap satu orang yang mencoba menabrak petugas. Sementara petugas komando dikabarkan dipukul menggunakan batu oleh seorang pendemo dan dibawa ke rumah sakit.
Menurut Craig Banyak dari mereka yang ditangkap bukan penduduk kota Detroit.
“Saya tidak akan berdiri dan membiarkan minoritas kecil, penjahat, datang ke sini, menyerang petugas kami dan membuat komunitas kami tidak aman. Hanya tahu, kami tidak akan mentolerirnya,” kata Craig.
Demonstrasi ini pertama kali pecah di Minneapolis, Minnesota, sehari setelah kematian Floyd pada Senin (25/5).
Kematian Floyd kemudian memantik puncak amarah publik AS terkait kebrutalan dan sikap rasial aparat terhadap warga kulit hitam di negara tersebut.
Floyd tewas usai mendapat perlakuan agresif polisi AS yang menangkapnya, Derek Chauvin. Dalam rekaman video yang tersebar di media sosial memperlihatkan Chauvin memborgol tangan Floyd dan menjatuhkan badannya ke aspal.
Chauvin juga mengunci badan Floyd dengan mencekik lehernya menggunakan lutut. Floyd hendak ditangkap setelah polisi menerima laporan dari sebuah supermarket yang mengklaim bahwa pria kulit hitam itu menggunakan uang palsu saat membeli barang.
Usai lehernya diinjak, tak lama kemudian Floyd diam dan tubuhnya tidak bergerak. Floyd tidak bereaksi ketika petugas memintanya berdiri dan masuk ke dalam mobil. Floyd lalu dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong. (ryh/dea)