Papuanesia.id –
JAYAPURA-Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Jayapura memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari dengan apel pagi di Halaman Kantor Distrik Abepura, Senin (21/2). Kegiatan ini diikuti jajaran OPD di lingkungan Kota Jayapura, LSM dan komunitas pencinta lingkungan. Pada momentum tersebut pemerintah menggaungkan Program Kampung Iklim.
“Pemerintah telah menetapkan program kampung iklim yang dilakukan secara nasional yang menghimpun kegiatan-kegiatan yang dapat mengurangi emisi gas rumah kaca diantaranya melalui upaya kelola sampah.” ujar Wali Kota Jayapura, Dr Benhur Tomi Mano saat memberikan sambutan.
Menurut Wali Kota, hal itu merupakan langkah strategis pemerintah dalam membumikan isu global perubahan iklim menjadi aksi bersama. Hal itu merespon adanya perubahan iklim yang terasa di berbagai belahan dunia. “Untuk itu, aksi nyata untuk meningkatkan kemampuan warga dalam melakukan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sangat diperlukan guna tercapainya pembangunan yang berkelanjutan.” terangnya.
Kota Jayapura melalui edaran walikota nomor 660.1/2097 tahun 2019 tentang pelaksanaan program kampung iklim di Kota Jayapura telah memperoleh 8 lokasi proklim 6 dan telah mendapat penghargaan dari kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia. Yaitu RW. 06 Kelurahan Bhayangkara (proklim kategori utama), kampung Enggros (proklim kategori Madya), RW. 06 Kelurahan Hamadi (Proklim Kategori Madya), RW. 07 Kelurahan Hamadi (proklim kategori madya), Rw. 05 Kelurahan Entrop (proklim kategori madya).
Pengelolaan sampah dengan gerakan nasional pilah sampah diharapkan dapat mewujudkan ketahanan ekologi, ekonomi dan social warga. “Diharapkan mampu meningkatkan kesadaran stakeholder terhadap pemilahan sampah, memperkuat komitmen adaptasi dan mitigasi secara berkelanjutan, memperkuat mitigasi dari sector limbah serta sosialisasi edukasi tentang pengelolaan sampah dan proklim di warga.” imbuhnya.
Benhur juga menegaskan agar dalam pengelolaan sampah menggunakan pendekatan reduce, reuse, recycle sehingga dapat memberikan manfaat bagi warga. “Kita tidak boleh hanya menggantungkan kepada petugas kebersihan dan pemulung, namun kita juga harus mengambil tanggung jawab untuk menjaga kebersihan mulai dari diri sendiri, dari rumah sendiri di tempat masing-masing.” jelasnya.
Wali kota juga mengajak warga untuk memulai budaya minim sampah dalam rangka menjaga keberlanjutan kehidupan di masa mendatang. “Mari wujudkan Kota Jayapura dengan berperilaku minim sampah.” ujarnya mengakhiri sambutan peringatan HPSN dengan tema “Kelola Sampah, Kurangi Emisi, Bangun Proklim” dan dengan tema lokal “Bangun Kampung Iklim Untuk Kelola Sampah Bagi Kesejahteraan dan Kualitas Hidup Masyarakat Papua.” (Rhy/tri)
Continue Reading
Sumber: [1]