Papuanesia.id –
Foto: Danrem 172/PWY Brigjen J.O. Sembiring ketika melakukan patroli bersama Satgas 143/TWJ, Satgas Damai Karten dan Koramil Kiwirok di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang guna melihat situasi paska konflik September Tahun 2022 lalu. Patroli ini dilaksanakan pada Kamis (3/11) dari pagi hari hingga sore hari.
OKSIBIL-Atas adanya permintaan dari Pemda Pegunungan Bintang yang ingin mengembalikan masyarakatnya yang sempat keluar dari Distrik Kiwirok akibat konflik pada September 2021 yang mengakibatkan setidaknya 370 warga Kiwirok harus keluar dari distrik tersebut dan saat ini ingin kembali kekampung halamannya untuk kembali hidup seperti sebelum kerusuhan dan juga merayakan Natal kali ini di kampungnya.
Maka itu Danrem 172/PWY Brigjen JO. Sembiring bersama Satgas Damai Karten dan Koramil Kiwirok melaksanakan patroli di Distrik Kiwirok untuk melihat kondisi distrik tersebut. Dari patroli tersebut terlihat pasilitas umum seperti sekolah SD dan SMP Kiwirok berantakan karena l sudah lama tidak digunakan, perumahan guru juga terlihat kosong. Demikian juga Bandara Kiwirok terlihat landasan sudah mulai ditumbuhi rerumputan, Puskesma Dan Bank Papua Kiwirok terlihat habis dilahap api karena terbakar, sedangkan Gereja GIDI Kiwirok terlihat masih berdiri kokoh, perumahan warga terlihat tidak berpenghuni karena sudah lama tidak digunakan.
Di Distrik ini hanya terlihat TNI/Polri yang berjaga dan juga Kelompok Separatis Teroris (KST) pimpinan Lamek Tapol dan Ngalum Kupel yang dipisahkan dua bebukitan yang dipisahkan aliran sungai dan terlihat saling berjaga satu sama lain.
“Hari ini kita telah tiba di Kiworok dan kunjungan saya hari ini adalah untuk memberikan semangat moril kepasa prajurit saya sekaligus memberikan penekanan kepada mereka terkait tugas yang dilaksanakan dan selain itu saya kesini atas permintaan Bapak Bupati Pegunungan Bintang dimana beliau berharap sekali agar masyarkat Kiwirok yang pada bulan September tahun lalu keluar dari Kiwirok ini,”Ungkap Danrem 172/PWY Brigjen JO Sembiring di Kiwirok, Kamis (3/11)
Danrem menambahkan diketahui bersama warga keluar dari Diatrik Kiwirok pada September Tahun 2022 Pos TNI/Polri diserang dan kemudian terjadi pembakaran Puskesmas Kiwirok, Bank Papua, Sekolah dan lainnya. Bahkan saat itu ada tenaga medis yang ditembak oleh KST Pimpinan Lamek Taplo dan ditambah anggota TNI/Polri yang gugur.
“Paska kejadian tersebut warga ketakutan dan setahun dua bulan warga ini tidak menempati rumah-rumahnya, kita lihat disekitar sini sepi, rumah kosong, pertanian dan ekonomi sama sekali tidak berjalan,”tambahnya.
Danrem menambahkan Bupati Pegunungan Bintang mengharapkan harus ada upaya bagaimana bisa agar warga Kiwirok yang ada di Oksibil dan sekitarnya dapat kembali ke Kiwirok kampung halamannya dan meyakan Natal tahun ini di Kiwirok.
“Atas perintah pak Pangdam saya berkordinasi dengan teman-teman Polri dan kami sudah sepakat bagaimana kita kembalikan warga. Tapi kondisi tempat ini juga seperti tidak semudah kita bayangkan,”Katanya.
Dimana Kiwirok terdiri dari ketinggian yang mengakibatkan pesawat dan helikopter rentan masuk sementara jalur tranportasi darat sama sekali tidak ada. Bahkan beberapa waktu lalu menurutnya ada pesawat yang mendorong masuknya logistik yang ditembak kembali dan ini yang membuat penerbangan sipil sampai sekarang belum berani masuk ke Kiwirok.
Oleh sebab itu pihaknya menargetkan yang pertama adalah bagaimana mengamankan jalur masuk pesawat sehingga pesawat sipil berani masuk. Karena menurut Sembiring jika warga sudah ada di Kiwirok namun pesawat belum bisa masuk maka bantuan-bantuan dari Pemda tidak akan dapat disalurkan dan pembangunan akan terhambat.
Sementara itu Danrem JO Sembiring mengenai masih adanya KST Yang mengganggu keamanan di Kiwirok, Ia menghimbau Kelompok Lamek Taplo untuk mendukung rencana pemulangan warga Kiwirok tersebut.
“Saya Danrem 172/PWY JO Sembiring kepada saudara saya Lamek Taplo menghimbau mari sama-sama membantu warga Kiwirok dan jaga warga kita. Kasian ini warga yang sudah setahun lebih tidak melihat rumahnya, kampungnya, kebunnya dan mereka ini ingin maju dan kembali ke Kiworok. Oleh karena itu saya menghimbau mepada saudara saya Lamek Taplo dan teman-teman ya untuk mendukung pembangunan di Kiwirok ini,”Katanya.
Ia juga meminta untuk menghentikan kekerasan dan semoga pada bulan Desember ini warga Kiwirok yang keluar agar dapat merayakan Natal Tahun ini di Kiwirok bersama dan merasakan damai Natal.
“Tahun depan kita ada rencana untuk membangun di Kiwirok dan Bupati sendiri berkomitmen membangun Distrik ini,”bebernya.
Mengenai jumlah warga Kiwirok yang ingin kembali menurutnya berjumlah sekitar 370 orang yang tidak hanya di Diatrik Oksibil namun tersebar di beberapa distrik lainnya.
“Data dari Polri yang ingin kembali dulu itu 50 warga dan kita akan lihat petkembangannya dan yang ingin kita pastikan adalah bagaimana warga merasa aman dulu di Distrik ini. TNI/Polri siap menjaga warga di Kiwirok ini. Saya minta juga Lamek Taplo jangan menembaki pesawat komersil karena ini menunjukkan di dunia Internasional bahwa kita ini tidak bermartabat dan ini bisa menjadi insiden,”Tegasnya.
Ia juga memastikan bahwa saat ini tidak ada lagi tenaga medis, guru dan warga dan semua keluar.(gin)
Continue Reading
Sumber: [1]