Papuanesia.id –
*Satu Pelaku Penghilangan Bripda Anthon masih Diburu
JAYAPURA-Proses penyidikan yang dilakukan polisi terkait kasus penganiayaan dan penghilangan seorang anggota Polisi, Bripda Anthon sejak 28 Februari lalu terus dilakukan hingga kini.
Setelah sebelumnya tim khusus Polres Keerom berhasil menangkap seorang pria berinisial JG yang ternyata memiliki kaitan dengan kasus tersebut, kini polisi mulai melakukan pengejaran terhadap satu pelaku lagi.
Pelaku yang namanya belum bisa dipublikasi ini disinyalir bekerja sebagai kepala kampung disalah satu kabupaten di daerah pegunungan. Ia disebut – sebut sebagai otak dari terjadinya kasus penganiayaan dan penghilangan Bripda Anthon ini.
Kasat Reskrim Polresta Jayapura Kota, AKP Handry Bawiling menjelaskan bahwa dari tertangkapnya JG ini akan ditindaklanjuti dengan pengejaran terhadap satu pelaku lainnya.
Handry menjelaskan peran JG dari kasus tersebut yakni berada di TKP namun bukan pelaku utama yang menganiaya dan menghilangkan korban.
“Terkait penangkapan JG pada Rabu, (6/4) kami sudah lakukan penjemputan dan peran JG ketika itu berada di TKP Dok V bersama empat rekannya. Ia ikut menutupi bekas darah untuk menghilangkan jejak di TKP,” kata Kasat Reskrim.
Namun dikatakan saat tubuh korban dibuang ke Jembatan Skamto, JG tidak ikut di situ. Ia memilih tidur di rumah. Nantinya setelah para pelaku pulang dari Skamto barulah ia diminta ikut menutupi bekas darah korban. “Jadi pelaku mengetahui kejadian tersebut namun yang disayangkan adalah ia membiarkan dan ikut menutupi darah di TKP tanpa melaporkan kepada kami,” bebernya.
JG sendiri berdomisili sementara di Dok V namun domisili tetap di Kabupaten Keerom. Dari pengakuan beberapa pelaku terungkap bahwa betul kasus penganiayaan dan penghilangan ini diawali karena motor korban menabrak mobil yang dipakai oleh para pelaku.
Terduga pelaku yang ketika itu dipengaruhi minuman lagsung mengeroyok korban kemudian membuangnya di Jembatan Kali Skamto.
Sementara terkait satu pelaku lainnya, pihaknya telah mengeluarkan daftar pencarian orang (DPO) untuk pria ini.
“Kami sudah telusuri dan data yang kami dapat bahwa pelaku ini bekerja sebagai kepala kampung dan ia menjadi otak dari kasus ini. Ia yang menyuruh membuang dan ikut membuang korban. Ia juga sudah masukkan dalam DPO dan masih dalam pengejaran,” tutupnya. (ade/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]