JAKARTA, Papuanesia.id – Meski bermayoritas penduduk Kristen, Papua juga merupakan salah satu wilayah persebaran Islam di Tanah Air. Islam disebut mulai menyebar di Tanah Papua sejak abad ke-14 atau tepatnya 8 Agustus 1360.
Dinukil dari buku Sejarah Masuknya Islam di Fakfak oleh Tim Ahli Pemerintah Daerah Fakfak (2006), Islam pertama kali masuk masuk melalui Fakfak. Agama itu dibawa oleh mubalig Abdul Ghaffar asal Aceh ke Fatagar Lama, Kampung Rumbati.
Saat itu, Abdul Ghaffar berdakwa selama 14 tahun atau sejak 1360 hingga 1374 di Rumbati dan sekitarnya. Dia lalu wafat dan dimakamkan di pekarangan Masjid Kampung Rumbati pada 1374.
8 Agustus 1360 disebut sebagai awal mula penyebaran Islam di Fakfak berdasarkan tradisi lisan yang disampaikan putra bungsu Raja Rumbati XVI, Muhammad Sidik Bauw, dan Raja Rumbati XVII, Ismail Samali Bauw.
Sementara, orientalis asal Inggris, Thomas W Arnold dalam bukunya The Preaching of Islam meyakini suku-suku dan pulau-pulau di barat laut Papua seperti Waigeo, Misool, Waigama, dan Salawati, tunduk kepada Sultan Bacan, raja di Maluku, pada abad ke-16.
Setelah itu, Sultan Bacan memperluas kekuasaan hingga Fakfak melalui pengaruh pedagang Muslim. Meski demikian Thomas menyebut, Islam hanya berkembang di wilayah pesisir, sementara warga pedalaman masih menganut animisme.
Sedangkan Koentjoroningrat mengatakan berdasarkan cerita rakyat, Biak berada pada penguasaan Kesultanan Islam Tidore pada abad ke-15. Hal ini ditandai dengan tokoh warga setempat bernama Gurabesi yang diangkat menjadi pejabat kesultanan dan diangkat menjadi menantu Sultan.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut, Rustam Lengkas dalam tulisannya, Proses Awal Islamisasi di Tanah Papua, menyimpulkan terdapat lima lokasi yang bisa digunakan untuk melacak sejarah dakwah Islam di Papua.
Editor : Rizky Agustian
Follow Berita iNewsPapua di Google News
Sumber: [1]