Papuanesia.id –
JAYAPURA-Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara Ke-76 tahun Polda Papua Gelar kegiatan Bhakti Kesehatan. Ada berbagai macam kegiatan Bhakti Kesehatan, diantaranya donor darah, sunat masal, vaksinasi masal, serta pengobatan gratis. Untuk kegiatan sunatan massal di Rumah Sakit Bhayangkara, Jumat (17/6) kemarin, tercatat ada 126 anak yang disunat secara massal.
Proses opersi sunat masal belangsung mulai pagi, sejak pukul 08.00 hingga pukul 15.00 WIT. Menariknya pada kegiatan sunat masal tersebut, bukan hanya anak anak tetapi juga orang dewasa yang usianya 30 tahun. Ruangan operasi sungguh sangat ramai, ada yang menangis, juga ada yang dengan santai. Bahkan ada beberapa anak yang dengan santainya bermain handphone, sedangkan di sisi kiri kanannya teriak.
Agus Nur, orang tua dari salah satu peserta sunat massal Muhamad fitra memberi apresiasi kepada Polda Papua yang telah melakukan kegiatan aksi sosial dalam rangka HUT Bhayangkara. Dirinya menyampaikan ucapan trima kasih kepada Kapolda, Kabid dokkes Polda Papua, Karumkit RS Bhayangkara, serta semua petugas kesehatan yang telah bekerja secara maksimal.
“Hanya doa yang bisa kami berikan kepada orang baik ini, kami akui jika operasi sunat ini dilakukan secara mandiri pastinya akan keluar biaya, tapi dengan niat yang tulus mereka lakukan alhamdulilah anak kami sudah disunat gratis,” tutur Agus Nur.
Yang tidak kala menarik dari kegiatan sinat masal ini bukan hanya dilakukan bagi anak anak yang beragama islam tapi juga yang beragama kristen. Bahkan peserta yang paling jauh memgikuti sunat masal ini dari daerah Arso.
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura dr. Dedet Stevano M.ked(OG) SpOG menjelaskan sunat/khitan atau sirkumsisi adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau seluruh kulit penutup depan dari penis. Manfaat dari sunat, kitan untuk mengurangi risiko terjadinya penyakit seksual menular, seperti herpes atau sifilis. Mencegah terjadinya penyakit pada penis, seperti nyeri pada kepala atau kulup penis yang disebut fimosis. Mengurangi risiko terjadinya infeksi saluran kemih yang berkaitan dengan masalah ginjal.
“Sunat, khitan tidak membatasi usia, tapi kami sarankan lebih baik dilakukan sejak usia di atas 5-6 tahun”, tutur Karumkit
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jayapura itu juga menerangkan luka sunat umumnya sembuh dalam waktu 10 hari. Namun, rentang waktunya bervariasi bisa antara tujuh sampai 14 hari. Selama proses pemulihan luka sunat, ada beberapa perubahan yang umumnya tergolong normal, seperti, bagian ujung kepala penis kemerahan setelah kulup disunat.
“Disarankan setelah melakukan sunat tidak boleh beraktifitas yang belebihan, agar tidak terjadi iritasi pada bagian yang sudah disunat. Karena ketika terjadi gesekan maka proses penyembuhannya semakin lama,” tutur dr Dedet.
Sementara itu, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, mengatakan dalam rangka mencapai kesehatan yang sangat tinggi perlu adanya upaya upaya kesehatan yang preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Hal ini bertujuan agar dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di Papua.
“Polri sebagai bagian dari warga turut berkontribusi dalam menangani masalah kesehatan yang ada di Indonesia khususnya di Papua,” ucap Kapolda Papua disela kegiatan sunat massal kemarin.
Dikatannya dalam menyambut Hari Bhayangkara Ke-76 tahun, Polri tidak hanya mengadakan kegiatan Bhakti kesehatan, tetapi juga kegiatan lainnya seperti Olahraga, Lomba Kreatif, bhakti sosial, bantuan sosial serta anjang sana dengan sasaran warga, pelajar, dan mahasiswa.
“Kiranya Hut Bhayangkara yang ke-76 tahun ini dapat dirasakan warga luas dan instansi lainnya”, ucap mantan Kapolres Jayapura tersebut. (CR-267/tri).
Continue Reading
Sumber: [1]