Home News Siapa Orang Asli Papua Pertama yang Antar Para Pendaki Ke Puncak Cartensz? Ini Sosoknya

Siapa Orang Asli Papua Pertama yang Antar Para Pendaki Ke Puncak Cartensz? Ini Sosoknya

by Papuaku
Siapa Orang Asli Papua Pertama yang Antar Para Pendaki Ke Puncak Cartensz? Ini Sosoknya

JAKARTA, Papuanesia.id – Siapa orang asli Papua pertama yang gencar memperkenalkan Puncak Cartensz ke mata dunia. Sosok itu adalah Maximus Tipagau, anak asli Suku Moni yang lahir di pegunungan tengah Papua.

Puncak Gunung Jayawijaya atau Piramida Carstensz merupakan puncak tertinggi yang menjadi bagian dari Pegunungan Barisan Sudirman dengan ketinggian 4.884 mdpl.

Puncak ini merupakan gunung tertinggi di Indonesia kawasan Oceania. Bahkan salah satu dari tujuh puncak tertinggi di dunia.

Dikutip dari blog pribadinya maximusgladiatorpapua.com, Maximus menjadi orang Papua pertama yang menjual paket pendakian ke Puncak Carstensz dengan mendirikan agen pariwisata khusus menjual yang paket wisata pendakian ke Puncak Carstensz  pada tahun 2008. Dia mendampingi para pendaki untuk menaklukkan Puncak Carstensz.

Selama itu pula, dia banyak mengikuti berbagai pameran pariwisata internasional di luar negeri seperti Internationale Tourismus Börse (ITB) Berlin.

Dari ITB Berlin yang diikuti pada tahun 2010, Maximus mempromosikan Papua terutama Puncak Carstensz serta berbagai destinasi indah di Papua. Kemudian pada tahun 2013, perusahaannya PT Adventure Carstensz membawa Tim Promosi Pariwisata dari Kabupaten Asmat yang terdiri atas tim penari, tim musik dan tim pahat sebagai pendamping dan official.

Maximus saat ini mendiami Kampung Ugimba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua. Dia mengenang salju yang memenuhi memorinya sejak kecil.

“Salju ini bisa kami rasakan di kampung. Dinginnya saya bisa merasakan sampai hari ini. Setiap hari itu kami menikmati hujan es,” ujar Maximus dikutip dari blog pribadinya, Jumat (6/1/2023).

Dari sekian banyak puncak, ada satu puncak sakral yang dinamai warga adat Moni sebagai Gunung Somatua. Somatua dipercaya menjadi penerang dan cahaya bagi mereka.

Somatua berasal dari bahasa setempat yang berarti terang sepanjang siang dan malam.

“Kalau siang dari cahaya matahari, kalau malam dari (pancaran) es. Kalau es hilang, maka cahaya akan hilang,” ujarnya.

Maximus Tipagau (paling kanan) orang asli Papua pertama yang mengantarkan para pendaki menuju Puncak Cartensz. (Foto : maximusgladiatorpapua)

Editor : Donald Karouw

Follow Berita iNewsPapua di Google News

Sumber: [1]

Related Posts