Papuanesia.id –
JAYAPURA-Komandan Korem 172/PWY Kolonel Inf J.O Sembiring mengungkapkan bahwa situasi di Distrik Yigi Kabupaten Nduga, saat ini telah berangsur kondusif.
Dengan makin membaiknya situasi di Distrik Yigi, warga yang sebelumnya mengamankan diri keluar dari Distrik Yigi pasca kasus pembantaian 19 karyawan PT. Istaka Karya oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya Desember 2018 lalu, mulai kembali ke rumahnya masing-masing.
“Masyarakat yang mengamankan diri keluar dari distrik tersebut, saat ini telah mulai kembali ke rumahnya masing-masing,” ungkap Danrem Sembiring dalam rilisnya yang diterima Cenderawasih Pos, Selasa (21/6).
Pasca pembantaian yang dilakukan KKB, warga menurut Danrem merasa takut dan terancam. Untuk menghindari ancaman KKB pimpinan Egianus Kogoya, warga menurutnya mulai meninggalkan Distrik Yigi, termasuk warga di Distrik Yal dan Distrik Mugi.
Dikatakan, sebagian warga mengamankan diri menuju ke Distrik Dal, Distrik Mbua dan sebagian besar menuju Wamena dan Lanny Jaya, Kenyam dan beberapa daerah lainnya.
“Sejak dinyatakan aman, Satgas Yonif RK 114/SM terus melaksanakan pembinaan teritorial dan Komsos secara intens kepada para tokoh agama, tokoh adat dan tokoh warga agar menyampaikan kepada warga Yigi yang berada di beberapa daerah untuk dapat kembali,” tambahnya.
Diakuinya, Distrik Yigi yang dulunya merupakan salah satu daerah yang menjadi ancaman teror KKB telah dinyatakan sebagai daerah aman dan kondusif untuk ditempati kembali oleh warga.
Pendekatan yang dilakukan oleh Satgas Yonif RK 114/SM mendapat respon positif dari warga. Dengan bantuan Pendeta Sipe Kelnea selaku tokoh agama dan tokoh warga Distrik Yigi, diadakan pertemuan terkait keinginan warga Yigi yang ingin kembali ke kampungnya.
Dari pertemuan tersebut, saat ini sebanyak 32 orang terdiri dari tokoh agama, tokoh adat dan aparatur kampung beserta perwakilan warga berangkat ke kampung Yigi, Distrik Yigi, Kabupatem Nduga dan melaksanakan doa bersama serta melihat secara langsung kondisi kampung yang telah lama ditinggalkan.
Danrem berharap, dengan adanya warga yang kembali ke Kampung Yigi akan diikuti oleh warga lainnya di daerah yang juga ditinggalkan oleh warga pasca kejadian Desember 2018 silam untuk kembali dan membangun kampung halamannya.
“Kami siap membantu baik memfasilitasi maupun melakukan pendampingan terhadap warga untuk kembali memulai aktivitas seperti sediakala. TNI dan Polri akan selalu bersinergi dan solid untuk terus berupaya menumbuhkan rasa aman bagi warga,” katanya.
Danrem JO Sembiring menambahkan, warga yang sempat meninggalkan kampungnya tidak perlu khawatir untuk kembali, karena TNI hadir untuk menjaga dan bekerja sama dengan warga untuk membangun Papua.
Sementara itu, Pendeta Sipe Kalnea saat berada di Pos Satgas Yonif RK 114/SM mengatakan bahwa warga Yigi saat ini membutuhkan perhatian dari pemerintah melalui TNI untuk membangun kembali daerah yang telah ditinggalkan oleh warga pasca kejadian tersebut.
“Kami meminta bantuan dari pihak TNI untuk memperbaiki fasilitas-fasilitas umum seperti gereja, sekolah dan rumah kami yang sudah rusak selama kami tinggalkan dalam jangka waktu yang lama. Selain itu, kami berharap pihak TNI dapat menjamin keamanan warga kami dari teror KKB,” pinta Pendeta Sipe.
Pihaknya menambahkan bahwa warga yang sudah bertempat tinggal kembali di kampung Yigi akan memulai kegiatan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan hidup. (ana/cr-267/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]