Home News Terus Ditekan China, Australia Tegaskan Tak Akan Takut

Terus Ditekan China, Australia Tegaskan Tak Akan Takut

by Papua Damai
Terus Ditekan China, Australia Tegaskan Tak Akan Takut

Australian Prime Minister Scott Morrison looks on during a meeting with US President Donald Trump in the Oval Office at the the White House in Washington, DC, September 20, 2019. (Photo by SAUL LOEB / AFP)Perdana Menteri Scott Morrison menegaskan bahwa Australia tidak akan terintimidasi oleh ancaman ekonomi dari China. (SAUL LOEB / AFP)

Jakarta, CNN Indonesia — Perdana Menteri Scott Morrison menegaskan bahwa Australia tidak akan terintimidasi oleh ancaman ekonomi dari China. Hal itu diungkapkan setelah China mengancam akan melarang wisatawan dan pelajar mereka memasuki Australia.

 

Dilansir dari AFP pada Kamis (11/6), Beijing telah mengeluarkan peringatan yang meminta warga mereka menghindari Australia karena khawatir akan rasisme yang menargetkan etnis Asia selama pandemi virus corona.

 

Tuduhan itu merupakan langkah terbaru dalam sengketa diplomatik yang telah lama terjadi antara Australia dan China. Perdana Menteri Scott Morrison menepis tuduhan perlakuan rasial terhadap orang China dan menyebutnya sebagai sampah.

 

“Ini pernyataan konyol dan ditolak. Kami memiliki hubungan perdagangan yang penting dengan China dan saya ingin melihat (hubungan) itu berlanjut,” kata Morrison saat wawancara di radio.

 

Namun dia memperingatkan bahwa pemerintahnya tidak akan terintimidasi oleh ancaman atau memperdagangkan nilai-nilai sebagai tanggapan terhadap paksaan dari pihak manapun.

 

Menurut komisi anti-diskriminasi New South Wales, selama pandemi, rasisme terhadap orang Asia dilaporkan meningkat.

 

Beijing membenarkan peringatan rasialisme ini dalam sebuah briefing pada Kamis (11/6), dengan mengatakan bahwa itu didasarkan pada sejumlah besar fakta.

 

“Saya tidak tahu dari mana paksaan pemimpin Australia itu berasal. Kami menyarankan Australia untuk menghadapi masalah, merenungkannya sendiri, dan mengambil langkah konkret untuk melindungi keselamatan dan hak-hak warga negara China di Australia,” kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying kepada wartawan.

 

Ketegangan antar kedua pemerintah kian meningkat dalam beberapa tahun terakhir sejak Australia melawan pergerakan China untuk membangun citra yang baik di dalam negeri maupun seluruh wilayah Pasifik.

 

Baru-baru ini Canberra membuat Beijing geram karena memimpin seruan penyelidikan internasional tentang asal-muasal dan penanganan pandemi virus corona di China.

 

Setelah Canberra mendukung upaya penyelidikan virus, duta besar China di Canberra mengancam memboikot produk-produk Australia dan dibuktikan dengan pelarangan impor daging sapi.

 

Sejak itu, China mengambil beberapa langkah seperti menyarankan pelajar dan wisatawan China untuk tidak melakukan perjalanan ke Australia.

 

Wisatawan China mewakili kelompok wisatawan asing terbesar di Australia.

 

Saran perjalanan dari Beijing ini hanya akan diketahui efeknya setelah perbatasan Australia dibuka kembali. Saat ini Australia masih menutup perbatasan untuk semua wisatawan karena pandemi virus corona.

(ans/dea)

[Gambas:Video CNN]

Read More

Related Posts