Timika (PAPUANESIA.ID) – Tim Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika, Papua dibantu unsur terkait lainnya dan warga setempat melanjutkan pencarian satu korban hilang karena perahu motor pecah dan tenggelam di perairan Muara Migiwiya, Kokonao, Distrik Mimika Barat.
Kepala Subseksi Operasi Kantor SAR Timika, Kamis, mengatakan korban yang belum ditemukan dalam kasus perahu motor tenggelam di Muara Migiwiya, Kokonao pada Senin (21/2) atas nama Siti Aminah (29 tahun).
Selain itu, Tim SAR Timika juga melanjutkan pencarian satu perahu motor cepat rute Agats Asmat menuju Pelabuhan Pomako Timika berpenumpang dua orang yang hilang kontak di sekitar perairan Pulau Puriri, Distrik Mimika Timur Jauh sejak Rabu (23/2) siang.
“Pagi ini Tim SAR gabungan mulai pukul 07.00 WIT kembali melanjutkan operasi SAR pencarian satu korban laka laut di Muara Migiwiya dan operasi SAR speed boat yang hilang kontak rute Asmat-Timika,” jelas Syahril.
Dia menyebut pencarian korban hilang di perairan Muara Migiwiya Kokonao difokuskan dengan memperluas area pencarian ke tengah laut. Tim juga tetap melakukan pencarian di sepanjang pesisir pantai di kawasan itu.
Sedangkan untuk pencarian perahu motor cepat yang hilang kontak di perairan Pulau Puriri, Tim SAR dibantu keluarga korban akan kembali menuju ke titik-titik yang dicurigai para korban berada, yaitu di sekitar kawasan Pasir Hitam, Distrik Mimika Timur Jauh.
Pada Rabu (23/2) Tim SAR gabungan bersama warga menemukan jenazah satu korban perahu tenggelam di perairan Muara Migiwiya, Kokonao.
Korban atas nama Mansur (33 tahun) ditemukan kurang lebih satu mil dari lokasi dimana perahu motor yang mereka tumpangi pecah dan tenggelam pada Senin (21/2) malam. Jenazah korban kemudian dievakuasi ke kampung terdekat, yaitu Kokonao untuk selanjutnya dikebumikan.
Mansur dan Siti Aminah merupakan pasangan suami isteri yang sehari-hari berdagang barang kebutuhan pokok di Kampung Ipaya, Distrik Amar menumpang perahu fiber yang dikemudikan Abraham Otomako (29) dari Pelabuhan Pomako Timika menuju Ipaya pada Senin (21/2) petang.
Perahu tersebut juga mengangkut sejumlah bahan kebutuhan pokok untuk dijual di Ipaya.
Saat memasuki perairan dekat Kokonao, perahu yang ditumpangi Mansur dan Siti Aminah dihantam badai, sehingga Abraham selaku motoris memutuskan untuk masuk ke Muara Migiwiya, Kokonao untuk menghindari badai.
Namun, perahu nahas tersebut justru patah jadi dua bagian dan pasutri tersebut ikut tenggelam, sedangkan Abraham berhasil selamat.
Sumber: [1]