Home News TNI : Korban Pembantaian KKB di Papua Barat Bukan Intelijen, Seluruhnya Warga Sipil

TNI : Korban Pembantaian KKB di Papua Barat Bukan Intelijen, Seluruhnya Warga Sipil

by Papuaku
TNI : Korban Pembantaian KKB di Papua Barat Bukan Intelijen, Seluruhnya Warga Sipil

MANOKWARI, Papuanesia.id – TNI memastikan empat korban pembantaian Kelompok Kriminal Bersenjata di Kampung Majenek Lama, Kabupaten Teluk Bintuni bukan anggota intelijen. Mereka seluruhnya warga sipil bukan seperti klaim yang disampaikan KKB.

Hal ini disampaikan Kapendam XVIII Kasuari Kolonel Inf Batara Alex Bulo sesuai laporan Komandan Kodim (Dandim) 1806/Teluk Bintuni Letkol Inf Kadek Ambriawan yang turun langsung ke lapangan mengevakuasi para korban.

“Itu tidak benar. Itu propaganda dan informasi sesat yang sengaja disebarkan KKB,” ujar Kapendam, Senin (3/10/2022).

Menurutnya, Dandim yang melihat langsung kondisi nyata di lapangan, korbannya warga sipil yang bekerja sebagai pekerja jalan. Mereka pekerja yang membangun poros jalan penghubung antara Kampung Meyerga Distrik Moskona Barat dan Distrik Moskona Utara.

Proses evakuasi dilakukan anggota Kodim 1806/Teluk Bintuni bekerja sama dengan Polres Bintuni diperkuat Yonif 763/SBA, Pos Meyerga Satgas Satuan Organik Yonif RK 136/TS dan anggota Brimob.

“Tugas evakuasi aman dan lancar serta selama kegiatan kami sangat didukung pemerintah daerah, dalam hal ini Bapak Bupati Teluk Bintuni,” ucapnya.

Dalam penyerangan ini, diperkirakan 20 orang KKB mendatangi para pekerja jalan pada Kamis (29/9/2022) pukul 17.00 WIT.  Kemudian Jumat (30/9/2022), tim gabungan aparat kemanan TNI-Polri dipimpin Dandim 1806/Teluk Bintuni bersama Kapolres berangkat ke Muskona Barat untuk mengevakuasi korban pembunuhan pekerja jalan yang dilakukan KKB Kodap IV Sorong-Raya.

“Perjalanan dari Teluk Bintuni ke Pos Meyerga kurang lebih 100 Km dengan waktu tempuh 5 jam menggunakan kendaraan. Tim tiba di Pos Meyerga kemudian melaksanakan briefing singkat selanjutnya menuju TKP yang jaraknya 10 km dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam,” ucapnya.

Editor : Donald Karouw

Sumber: [1]

Related Posts