Papuanesia.id –
*Bupati Puncak Pertanyakan Aksi yang Dilakukan Kenelak Murib
JAYAPURA-Manajemen markas pusat Komnas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) merilis bahwa dua anggotanya tewas tertembak oleh aparat TNI-Polri.
Kejadian itu terjadi pada Jumat (27/5) lalu, dimana dua anggota TPNPB yang tewas adalah Aminggau Labene dan Laris Murib. Kejadian ini terjadi sekira 17.00 WIT di Jalan Towenggi, Ilaga ibu kota Kabupaten Puncak Papua. Dimana menurut Juru Bicara TPNPB-OPM, Sebby Sembom saat acara pelantikan beberapa klasis gereja di wilayah kabupaten tersebut terjadi penembakan oleh pasukan TNI-Polri dan melukai dua anggota TPNPB.
“Dalam hal ini kami perlu sampaikan kepada rakyat bangsa Papua dan kepada warga internasional dan nasional Indonesia bahwa mereka (dua anggota TPNPB) adalah pasukan pembela kebenaran yang mana sedang berjuang untuk bebaskan rakyat bangsa Papua dari kejahatan pemerintah Indonesia melaluI TNI Polri,” tulis Sebby dalam pesan singkatnya, Senin (30/5).
“Mereka tertembak saat ada acara bakar batu dan bagi kami ini duka mendalam kehilangan sosok pejuang untuk bangsanya,” ujar Sebby.
Terkait ini Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal menyampaikan bahwa kontak tembak terjadi di sekitar lapangan Trikora Distrik Ilaga pada Jumat (27/5) pekan kemarin. Anggota KKB yang tewas bernama Lerinus Murib yang merupakan anggota KKB pimpinan Bumunggur dan Titus Murib.
“Kontak tembak terjadi ketika personel Satgas Ops Damai Cartenz 2022 melakukan kegiatan patroli pengamanan di sekitar lapangan Trikora. Saat itu ada acara bakar batu,” jelas Kamal, Senin (30/5).
“Itu diawali saat anggotanya sedang patroli dan ditembaki kemudian dibalas dan di situlah diketahui ada yang tertembak,” sambungnya.
Dari keterangan anggota yang melakukan kontak tembak, satu anggota KKB dipastikan tewas dan itupun diakui warga. “Tapi jenazah Lerinus Murib langsung dibawa oleh rekan-rekannya dan jenazah sudah dibakar,” kata Kamal.
Lalu dua hari pasca kontak tembak, warga menemukan sesosok mayat yang diketahui bernama Yakianus di sekitar TKP kontak tembak tepatnya di posisi KKB, hanya saja mengenai keterlibatan pemuda tersebut dengan KKB masih akan diselediki.
Sementara Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri menyampaikan bahwa saat anggotanya melakukan pengamanan di lokasi bakar batu, tiba-tiba ada kelompok di luar warga yang datang dengan sengaja kemudian mencari anggota TNI-Polri untuk ditembak.
Namun saat pelaku mengkokang senjata justru didengar oleh anggota yang berjaga, kemudian ia menjauh menyelamatkan diri dan menyampaikan kepada rekan-rekannya yang kemudian dilakukan pengejaran dan terjadilah kontak tembak. “Saya meminta pasca kejadian ini seluruh anggota di Ilaga untuk ekstra hati-hati, sebab KKB pasti akan membalas,” tutupnya.
Sementara itu, kehadiran gembong kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kelenak Murib di Kabupaten Puncak dan sekitarnya, sejak Maret lalu, sangat membuat resah warga dan pemerintah daerah.
Pasalnya, pembangunan di Kabupaten Puncak tidak bisa berjalan dengan baik. Bahkan dalam waktu yang singkat, banyak rumah dibakar serta pelayanan pendidikan maupun kesehatan tidak bisa berjalan dengan baik. Termasuk tidak sedikit nyawa yang melayang baik itu warga sipil, anggota TNI-Polri maupun TPNPB-OPM.
Bupati Puncak, Willem Wandik, SE., M.Si., akan bicara terkait aksi yang dilakukan Kelenak Murib. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Kelenak Murib, merupakan murni tindak kriminal. Sebab menurut pengetahuannya, perjuangan Papua merdeka tidak seperti yang dilakukan oleh Kelenak Murib. Perjuangan Papua merdeka yang dilakukan oleh TPNPB-OPM selama ini memiliki jalur komando yang jelas.
“Saya jadi bertanya ini tanggung jawab siapa? Ada komandokah yang menugaskan Kalenak Murib melakukan aksi ini atau dia muncul sebagai komandan sendiri? Sebab kalau dilihat dari konteks yang dilakukan oleh Kelenak Murib ini, bukan perjuangan Papua merdeka. Ini kiriminal murni. Sebab ancaman nyawa orang dan bukan saja TNI-Polri, tetapi bupati dan wakil bupati, pimpinan OPD,semua diancam. Sekolah maupun kesehatan tidak bisa jalan,” bebernya dalam rilis yang diterima Cenderawasih Pos, Senin (30/5).
Dikatakan, sejka Kelenak Murib keluar dari lembaga pemasyarakatan dan kembali ke Ilaga, dalam sekejap banyak sekali kerugian nyawa dan harta benda di Kabupaten Puncak. Aksi ini dilakukan dari Sinak dan daerah lainnya.
Bupati Willem Wandik mengatakan, dari informasi yang diperolehnya di Kabupaten Puncak dan wilayah sekitarnya, ada beberapa pimpinan TPNPB-OPM. Namun mereka tidak memiliki gaya perjuangan seperti yang dilakukan oleh Kanelak Murib. Bahkan hasil komunikasi dengan para pimpinan TPN-OPM yang sudah lama berada di Kabupaten Puncak, mereka juga menyesalkan aksi yang dilakukan oleh Kenelak Murib ini.
“Saya kategorikan aksi dari Kenelak Murib ini, merupakan kriminal murni. Sebab ada nyawa hilang dan dia harus katakan dia ini diperintahkan oleh siapa?” tuturnya.
Sebagai kepala daerah, Willem Wandik bersama pimpinan TNI-Polri di Kabupaten Puncak sudah melakukan pendekatan secara persuasif kepada Kenelak Murib. Namun yang bersangkutan tidak pernah berubah dan selalu membuat aksi. Untuk itu, pihaknya jadi bingung bahkan merasa kehadiran Kenelak Murib merupakan ancaman, sehingga perlu ada pendekatan lain terhadapnya.
“Teman-teman TPN-OPM yang di Ilaga, juga sudah sampaikan kepada saya bahwa mereka juga bingung dengan aksi Kenelak Murib. Bahkan mereka juga jadi takut dengan kehadiran Kanelak Murib yang terus membuat resah,” tambahnya.
Terkait hal ini, Willem Wandik meminta seluruh warga Puncak untuk selalu waspada. Sebab Kenelak Murib menurutnya merupakan pelaku kriminal murni. Dirinya juga mengimbau warga agar tidak ikut atau menjadi anggota Kenelak Murib.
“Karena jika mengikuti Kenelak Murib, maka nyawa pasti akan jadi taruhan. Nyawa tidak dijual di toko. Nyawa pemberian Tuhan maka harus dihargai. Biarlah Kenekal Murib berjuang sendiri dengan gayanya. Sebelum kehadiran Kenelak Murib di Kabupaten Puncak, pembangunan jalan, meski sering ada kontak senjata, namun eskalasi tidak seperti ini,kegiatan pembangunan tetap jalan. Jika model begini, ini sudah kriminal murni,” ucapnya.
Mengenai Kenelak Murib ini, Bupati Willem Wandik meminta aparat keamanan untuk memasukan yang bersangkutan dalam daftar pencarian orang, sehingga perlu ada langkah-langkah tegas dan terukur agar aksinya segera dihentikan. Karena aksinya membuat warga Kabupaten Puncak sangat resah serta membuat pembangunan, pelayanan pendidikan dan kesehatan, ekonomi dan pemerintahan tidak bisa berjalan dengan baik.(ade/nat)
Continue Reading
Sumber: [1]