KEVIN LAMARQUE/REUTERSPresiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat berbicara di konferensi pers virus corona di Rose Garden, Gedung Putih, Washington DC, Senin (11/5/2020).
WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden AS Donald Trump dilaporkan diungsikan ke bunker, ketika demo terkait kematian George Floyd terjadi di luar Gedung Putih.
Sang presiden disebut bersembunyi selama satu jam, di tempat yang didesain untuk menghadapi momen seperti serangan teroris.
Kabar Trump yang diungsikan ke bunker dibenarkan baik oleh politisi Republik, maupun pejabat Gedung Putih dalam kondisi anonim.
Baca juga: Foto Viral Pria Bertato Indonesia Ikut Rusuh Demo George Floyd, Ini Klarifikasi Pelaku
Keputusan agen Secret Service menggarisbawahi suasana di sana, di mana nyanyian massa yang memadati Lapangan Lafayette terdengar jelas sepanjang akhir pekan.
Aksi demo yang erjadi pada Jumat itu (29/5/2020) merespons kematian George Floyd, seorang pria kulit hitam tak bersenjata di Minneapolis.
Floyd tewas setelah lehernya ditindih oleh Derek Chauvin, polisi yang menanggapi laporan bahwa korban membeli barang dengan uang palsu.
Demonstrasi di luar Gedung Putih itu berujung pada kericuhan, dan meningkatkan kewaspadaan penegak hukum di sana sejak serangan 11 September 2001 (9/11).
“Kami tidak mengomentari protokol dan keputusan terkait keamanan,” tegas juru bicara Gedung Putih Judd Deere, dilaporkan New York Post Minggu (31/5/2020).
Sementara Secret Service menolak menjelaskan operasi pengamanan mereka, dalam pemberitaan yang pertama kali dipublikasikan New York Times itu.
Baca juga: AS Disebut Pakai Standar Ganda di Demo George Floyd dan Demo Hong Kong
Berdasarkan keterangan dari sumber Republik, presiden 73 tahun itu dan keluarganya terkejut sekaligus terguncang dengan jumlah massa.