Home News Uang Sampai Saham, Ini Deretan Pesangon Buat Karyawan Grab

Uang Sampai Saham, Ini Deretan Pesangon Buat Karyawan Grab

by Papua Damai
Uang Sampai Saham, Ini Deretan Pesangon Buat Karyawan Grab

Jakarta, CNBC Indonesia– Meskipun terpaksa harus melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 360 karyawannya, namun Grab memberikan pesangon dengan berbagai pilihan, mulai dari uang pesangon, hingga laptop kerja. Total pekerja yang terkena PHK kurang dari 5% dari seluruh jumlah karyawan Grab di regional Asia Tenggara.

Dalam surat kepada seluruh karyawan, CEO dan Co-Founder Grab Anthony Tan, mengatakan untuk membantu mengatasi dampak PHK ini Grab juga akan memberikan dukungan finansial, profesional, medis, serta dukungan emosional yang mencakup beberapa hal. Berikut ini daftarnya:

  1. Pembayaran pesangon berupa gaji setengah bulan untuk setiap 6 bulan masa kerja, atau berdasarkan peraturan setempat, dimana akan dipilih jumlah yang lebih besar.
  2. Pembayaran tambahan yang telah ditingkatkan setara dengan sekitar 1,5 bulan gaji di atas pembayaran pesangon sebagai bantuan tambahan selama krisis COVID-19 ini dan bonus untuk pekerjaan yang dilakukan pada tahun 2020.
  3. Waiver of annual cliffs untuk pemberian ekuitas dengan tujuan agar lebih banyak Grabbers yang pergi sebagai pemegang saham. Hal ini berarti bahwa outstanding unvested equity karyawan dapat melakukan equity vest setiap bulannya sampai tanggal terakhir masa kerja.
  4. Pertanggungan asuransi kesehatan hingga akhir tahun ini melalui asuransi kesehatan yang ada, atau pemberian dana tunai yang setara sehingga karyawan mendapatkan ketenangan pikiran dalam melalui masa yang tidak pasti ini.
  5. Konversi cuti hamil menjadi dana tunai untuk Grabbers perempuan yang sedang hamil dan Grabbers laki-laki yang istrinya sedang hamil, saat tanggal terakhir masa kerja.
  6. Menguangkan cuti tahunan yang belum digunakan dan kredit GrabFlex yang belum digunakan melalui Flexible Spending Account karyawan.
  7. Dukungan transisi karir dan pengembangan bagi Grabbers yang terkena dampak dalam bentuk dukungan penempatan kerja dari tim Talent Acquisition Grab dan pembuatan Talent Directory yang memungkinkan para calon perekrut dan perusahaan untuk menghubungi para Grabbers yang terkena dampak. Grab juga akan memberikan akses untuk sesi dengan life coach serta perangkat online untuk pengembangan karir selama setengah tahun ke depan bagi para Grabbers yang terkena dampak agar mereka dapat terus mengembangkan diri baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional mereka.
  8. Dukungan emosional melalui Grabber Assistance Program yang dapat terus karyawan akses selama 3 bulan setelah tanggal terakhir masa kerja karyawan.
  9. Terakhir, karyawan dapat memilih untuk tetap memiliki laptop karyawan untuk membantu dalam mencari petualangan berikutnya.

Sebelumnya beberapa startup global telah melakukan PHK terlebih dahulu. Seperti Ola, perusahan Taksi Online India yang melakukan PHK 1.400 orang, Uber melakukan PHK 6.700 orang dan perusahaan online travel agent OYO melakukan PHK 5.000 orang.

Anthony Tan mengatakan langkah ini terpaksa diambil sebagai langkah menavigasi bisnis Grab dalam menghadapi krisis kesehatan global.

“Kami mengerti berita ini akan menimbulkan kecemasan pada diri karyawan tetapi perlu diketahui bahwa keputusan ini bukan merupakan keputusan yang mudah. Kami telah mencoba segala kemungkinan untuk menghindari hal ini terjadi tetapi kami harus menerima kenyataan bahwa keputusan hari ini kami ambil demi jutaan mata pencaharian orang yang bergantung pada kita di masa ‘new normal’,” tulis Anthony dalam pesannya, Selasa (16/06/2020).

Dia pun menyatakan terima kasih pada karyawannya yang telah ikut membantu membangun bisnis serta berkembang bersama.

“Kami sungguh meminta maaf atas apa yang terjadi hari ini. Kepada mereka yang terkena dampak, kami berhutang penjelasan lebih lanjut kepada Anda,” lanjutnya.

Anthony mengatakan sejak Februari, dampak COVID-19 kepada sektor bisnis Grab sudah mulai terasa. Bahkan pandemi ini kemungkinan akan menyebabkan resesi yang berkepanjangan, sehingga perusahaan harus menyiapkan diri untuk masa pemulihan panjang di kemudian hari.

Selama beberapa bulan terakhir, Grab telah meninjau semua komponen biaya, mengurangi pengeluaran, dan menerapkan pemotongan gaji untuk manajemen senior. Meski demikian Grab memutuskan masih harus merampingkan organisasi untuk mengatasi tantangan ekonomi pasca pandemi.

Untuk dapat mencapai hal tersebut, Grab akan menghentikan beberapa proyek non-esensial, mengkonsolidasikan fungsi-fungsi di perusahaan untuk efisiensi yang lebih besar. Grab juga akan membentuk ukuran tim yang tepat untuk lebih menyesuaikan dengan kebutuhan bisnisnya yang terus berubah berdasarkan lingkungan eksternal.

“Kita juga akan terus memperkuat layanan pengiriman makanan dan barang serta telah mengalokasikan sebagian Grabbers ke layanan tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang meningkat. Kita telah dapat menyelamatkan banyak pekerjaan melalui pemindahan ini dan membantu membatasi ruang lingkup pengurangan pekerja hingga di bawah 5%,” ujarnya.

Anthony memastikan tidak akan ada lagi PHK di organisasi secara menyeluruh pada tahun ini. Dia optimistis dengan rencana terbaru untuk memenuhi target yang telah ditetapkan, dan tidak akan melalui proses yang menyakitkan ini lagi di beberapa waktu mendatang.

Selain itu jajaran dewan dan pimpinan menurutnya masih tetap optimistis pada prospek bisnis ke depannya. Grab pun akan berfokus pada adaptasi layanan utama seperti ride-hailing, pengiriman, pembayaran dan layanan keuangan untuk mengatasi tantangan dan peluang di masa ‘new normal’.

(dob/dob)

Read More

Related Posts