Liputan6.com, Beijing – Para peneliti di sebuah perusahaan China mengungkapkan hasil uji klinis awal vaksin virus corona COVID-19 yang mereka kembangkan.
Vaksin COVID-19 tersebut dikembangkan oleh CanSino Biologics. Studi awal yang mereka lakukan pada 100 orang menunjukkan potensi bahwa vaksin tersebut aman dan mampu menghasilkan respons kekebalan.
Dilansir dari Live Science pada Senin (25/5/2020), vaksin yang disebut Ad5-nCoV tersebut merupakan salah satu dari beberapa vaksin cukup awal melakukan uji pada manusia. Penelitian tersebut sudah dimulai pada Maret lalu.
Ad5-nCoV menggunakan versi lemah dari virus flu adenovirus yang menginfeksi sel manusia, namun tidak menyebabkan penyakit. Nantinya, versi lemah adenovirus tersebut menghasilkan fragmen materi genetik dari SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Materi genetik tersebut memberikan instruksi untuk menghasilkan “spike protein” di permukaan SARS-SoV-2. Konsepnya adalah sistem kekebalan tubuh seseorang akan menciptakan antibodi terhadap spike protein, yang akan membantu melawan virus corona apabila mereka terjangkit.
Dalam studinya yang dimuat di jurnal The Lancet, para peneliti menguji Ad5-nCoV pada 108 orang sehat berusia 18 hingga 60 tahun yang tidak pernah terkena COVID-19. Mereka mendapatkan vaksin dosis rendah, menengah, dan tinggi.
Dua minggu setelah divaksinasi, peserta dalam tiga kelompok menunjukkan beberapa respons kekebalan terhadap virus.
Pada 28 hari, hampir semua peserta mengembangkan antibodi yang terikat pada SARS-CoV-2 dan sekitar setengah peserta dalam kelompok dosis rendah dan menengah, serta tiga perempat peserta dalam kelompok dosis tinggi mengembangkan “antibodi netralisir” yang mengikat dan menonaktifkan virus untuk mencegahnya menginfeksi sel.