TANJUNGSARI, AYOBANDUNG.COM — Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat Umuh Muchtar menyambut gembira jika Liga 1 segera digulirkan kembali.
Saat ini, Umuh mengaku harap-harap cemas soal keputusan kompetisi.
“Kita selalu komunikasi (sama PSSI). Saya sambil menunggu keputusan sebenarnya. (Wacana opsi) ini baru September tapi kalau Juli aman (Covid-19 menurun) lebih cepat lebih baik ya,” kata Umuh.
AYO BACA : Umuh Muchtar Ajukan Satu Nama Isi Kekosongan Sekjen PSSI
Namun, Umuh keberatan terkait opsi PSSI yang tidak akan menerapkan sistem degradasi bila kompetisi kembali bergulir. Menurut Umuh, opsi tersebut akan membuat kompetisi tak lebih dari sekadar turnamen. Atmosfer kompetisi pun, kata dia, akan terasa hambar.
“Kalau tanpa degradasi ini bingung gimana? Persiapan Liga 2 apa bertanding tanpa degradasi juga? (Opsi) ini mah (seperti) turnamen aja hiburan, jadi ini bukan liga namanya. Kalau liga apapun juga tetap ada degradasi. Dalam situasi begini semuanya fokus untuk menghibur aja,” kata Umuh.
Mengenai opsi pertandingan yang akan dipusatkan di pulau Jawa, Umuh mengaku tak mempermasalahkannya.
AYO BACA : Kisruh Internal di LIB dan PSSI, Umuh Muchtar: Ini Sangat Salah
“Kalau untuk Persib, di mana pun juga tempatnya kita ikutin. Mudah-mudahan di Jawa Barat gitu kan. Di pulau Jawa kita diuntungkan karena masalah waktu atau biaya tidak berat,” katanya.
Umuh pun berharap rencana PSSI soal kenaikan subsidi seluruh klub Liga 1 bisa terlaksana. Sebelumnya, federasi menyinggung opsi nominal penambahan subsidi bagi para peserta klub Liga 1 per terminnya yang semula Rp520 juta menjadi Rp800 juta.
Soal subsidi Rp800 juta ini, Umuh meminta PT LIB transparan, termasuk transparansi sponsor dan besaran pemasukannya.
“Kalau keputusannya seperti itu dan uangnya tidak ada buat apa. Tapi kalau dapat, ada dari sponsor, semua pastikan terbuka. Saya sudah tekankan sama pak Iwan (Ketum PSSI) jangan terbawa arus dengan yang lain. Terus terang saya suka memberikan masukan kalau PSSI ingin maju. (Syaratnya) nomor satu, jujur, ikhlas, semua pendukung pak Iwan yaitu exco kalau dalamnya main-main, gak bersih, celaka,” ujarnya.