Vaksin untuk mengatasi wabah virus Corona terus dikembangkan, salah satunya di Tiongkok. Belakangan vaksin yang diproduksi diklaim menunjukkan hasil positif.
- Tim WowKeren
- May 26, 2020
WowKeren –
Setiap negara diketahui berlomba-lomba untuk bisa memproduksi vaksin penangkal Corona. Termasuk diantaranya Tiongkok yang mengklaim sudah mendapatkan hasil positif dari uji coba tahap pertama yang dilakukan.
Para peneliti di Tiongkok menyatakan 108 orang dewasa sehat yang menjadi objek percobaan vaksin menunjukkan tanda-tanda berhasil membentuk antibodi. Hal ini tampak pasca mereka diberi dosis COVID-19 Vektor Adenovirus Tipe 5 (Ad5-nCoV) selama masa percobaan.
Lebih detail, vaksin yang disiapkan menggunakan virus penyebab flu biasa (adenovirus) yang sudah dilemahkan untuk mengirim materi genetik khusus. Materi genetik ini berperan dalam mengkode virus agar menemukan protein penyebab COVID-19 di virus SARS-CoV-2.
Senyawa kode ini kemudian diantarkan ke kelenjar getah bening, sebagai pusat sistem kekebalan tubuh, demi menciptakan antibodi penangkal virus. “Hasil ini merupakan tonggak penting,” demikian pernyataan pemnbuka dari Profesor Wei Chen, peneliti dari Institut Bioteknololgi Beijing.
“Percobaan menunjukkan bahwa dosis tunggal dari vektor adenovirus tipe 5 baru COVID-19 (Ad5-nCoV) adenovirus menghasilkan vaksin khusus,” imbuhnya, seperti dilansir dari The Lancet, Selasa (26/5). “(Vaksin khusus berasal) dari virus dan sel T dalam 14 hari.”
108 sukarelawan ini berada pada rentang usia 18-60 tahun yang dibagi menjadi 3 kelompok. Masing-masing diberi prototipe vaksin dalam dosis kecil, sedang, dan besar.
Menurut para peneliti tak ada sukarelawan yang menderita reaksi serius terhadap vaksin setelah empat minggu percobaan. Kebanyakan efek samping yang timbul hanya berupa nyeri ringan, demam, kelelahan, yang berangsur reda dalam waktu kurang dari dua hari.
Kendati demikian, rupanya ada satu kelemahan besar dari vaksin yang tampaknya bisa “dijagokan” untuk mengatasi Corona ini. Sebab ternyata manusia bisa saja kebal terhadap adenovirus tipe 5 yang menjadi bahan utama vaksin ini.
Bila tubuh manusia sudah kebal terhadap adenovirus tersebut, maka reaksi vaksin akan muncul terlambat. Hal ini terbukti dari sejumlah sukarelawan yang mengalami reaksi serupa.
“Kekebalan Ad5 yang sudah ada sebelumnya dapat memperlambat respons kekebalan yang cepat terhadap SARS-CoV-2,” tutur Profesor Feng Cai Zhu dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Provinsi Jiangsu. “Dan juga menurunkan tingkat tanggapan yang optimal.”
(wk/elva)