KOMPAS.com – Di tengah-tengah situasi kerusuhan di Amerika Serikat setelah pembunuhan George Floyd oleh seorang polisi di Minneapolis, muncul ancaman balasan dari kelompok hacktivist Anonymous.
Kelompok ini melalui sebuah video mengancam untuk mengekspos “banyak kejahatan Departemen Kepolisian Minneapolis” setelah pembunuhan George Floyd.
Sebuah unggahan yang ada di Twitter menunjukkan seseorang mengenakan topeng kelompok Guy Fawkes, dan berbicara dengan suara yang dimanipulasi secara elektronik.
Video berdurasi 1 menit 17 detik itu sudah ditonton lebih dari 5 juta pengguna Twitter.
Dikutip dari Metro, tidak lama setelah video itu dirilis, situs web Departemen Kepolisian Minneapolis dinonaktifkan dan dimatikan. Beberapa pihak berspekulasi bahwa ini adalah pekerjaan peretas, tetapi belum dapat dikonfirmasi.
Baca juga: Hacker Anonymous Menyatakan Perang terhadap Donald Trump
Siapa Anonymous?
Anonymous message for the American Spring.
#Anonymous #JusticeForGeorgeFloyd #ICantBreathe #BlackLivesMatter pic.twitter.com/LY6XldgdNp
— Anonymous (@YourAnonCentral) May 31, 2020
Menurut Metro, Anonymous adalah sekelompok aktivis online yang tujuan utamanya adalah menargetkan kemunafikan dan korupsi.
Kelompok ini pertama kali menarik perhatian pada 2008 ketika video Scientology hak cipta yang dibintangi Tom Cruise bocor di YouTube.
Kelompok itu membagikan serangan penolakan layanan terhadap situs-situs Scientology sebagai pembalasan setelah gereja meminta video itu untuk dihapus.
Serangan penolakan layanan adalah upaya yang disengaja untuk membanjiri layanan online melalui permintaan berlebihan, sehingga menjadikannya tidak dapat digunakan.
Mereka dengan cepat mulai menggunakan serangan online sebagai bentuk protes non-kekerasan pada 2010.