TRIBUNNEWS.COM — Wali Kota Surabay Tri Rismaharini marah besar ketika mengetahui mobil PCR hasil bantuan BNPB dialihkan ke Tulungagung dan Lamongan.
Padahal mobil PCR tersebut merupakan hasil pendekatan Risma dengan sejumlah pihak.
Namun setelah datang, dua unit mobil PCR yang tadinya difokuskan untuk Surabaya malah dialihkan ke daerah lain.
Selain itu, ada alasan lain yang lebih penting yang membuat Risma marah besar.
Rupanya Risma telah menyiapkan sejumlah skenario untuk penanganan Covid-19 di Surabaya.
Ada dua skenario yang direncanakan Risma.
Risma berencana untuk melakukan rapid test dan tes swab secara massal pada warga di zona merah.
Tetap ketika mengetahui mobil PCR dialihkan, Risma menjadi sangat marah.
Ia menelepon seseorang untuk menanyakan kepastian kabar mobil PCR.
“itu saya ngemis-ngemis, ngemis-ngemis saya,” kata Risma.