Home News Wali Kota Atlanta Kecam Polisi yang Tewaskan Rayshard Brooks

Wali Kota Atlanta Kecam Polisi yang Tewaskan Rayshard Brooks

by Papua Damai
Wali Kota Atlanta Kecam Polisi yang Tewaskan Rayshard Brooks

Jakarta, CNBC Indonesia – Kematian warga kulit hitam Rayshard Brooks di tangan petugas Kepolisian Atlanta, Amerika Serikat, Jumat (12/6/2020) malam waktu setempat, telah menghadirkan dinamika tersendiri di internal polisi dan pemerintah.

Juru Bicara Kepolisian Atlanta menyebut, polisi yang melakukan penembakan itu bernama Garrett Rolfe. Dia diberhentikan dari kepolisian pada hari Sabtu (13/6/2020) waktu setempat. Tidak hanya itu Kepala Kepolisian Atlanta Erika Shields telah mengundurkan diri sebagai bentuk tanggung jawab.

Dalam keterangan pers, kemarin, Wali Kota Atlanta Keisha Lance Bottoms mengkritik petugas yang menembak Brooks.

“Ada perbedaan yang jelas antara apa yang dapat Anda lakukan dan apa yang harus Anda lakukan,” ujar Bottoms seperti dikutip dari laporan CNN International, Minggu (14/6/2020).

“Saya tidak percaya ini adalah penggunaan kekuatan mematikan yang dibenarkan,” lanjut Bottoms yang sebelumnya telah mengumumkan pengunduran diri dari Shields.

Senator Amerika Serikat (AS) dari Massachusetts, Elizabeth Warren, memuji Bottoms karena telah dengan cepat merespons kasus penembakan tersebut.

“Bottoms benar untuk merespons dengan cepat kematian #RayshardBrooks. Sebagai negara, kita perlu mengatasi penggunaan kekuatan mematikan di dalam departemen kepolisian. Dan kita perlu melakukannya sekarang,” tulisnya di Twitternya, Minggu (14/6/2020).

Brooks merupakan warga kulit hitam Amerika yang tewas ditembak polisi saat penangkapannya pada Sabtu (13/6/2020) malam. Menurut AFP, Brooks yang berusia 27 tahun ditangkap setelah karyawan Wendy’s menelepon polisi dan melapor karena Brooks, yang tertidur di mobilnya di drive-through Wendy’s pada Jumat malam, dianggap telah menghalangi pelanggan lain.

Berdasarkan CCTV di lokasi kejadian, saat ditangkap polisi, Brooks sempat berkelahi dengan petugas dan merebut salah satu Tasers petugas dan mulai melarikan diri dari tempat kejadian di sekitar Wendy’s.

“Petugas mengejar Brooks tanpa kendaraan dan selama pengejaran, Brooks berbalik dan menodongkan Tasers ke arah petugas. Petugas menembakkan senjatanya, menyerang Brooks,” tulis Biro Investigasi Georgia.

“Brooks dibawa ke rumah sakit tetapi meninggal setelah operasi. Satu petugas terluka.”

Pascakejadian itu, demo anti-rasisme terjadi di wilayah itu. Para demonstran memblokir jalan raya antar negara bagian dan membakar restoran Wendy’s tempat Brooks tewas, lapor AFP.

Menurut Reuters, restoran itu terbakar selama lebih dari 45 menit sebelum kru pemadam kebakaran tiba untuk memadamkan api. Para petugas bekerja sambil dijaga petugas kepolisian. Wendy’s yang terbakar menjadi puing-puing berdiri di sebelah sebuah pom bensin.

Kejadian Brooks terjadi hanya beberapa minggu setelah tewasnya Floyd di tangan polisi Minneapolis. Floyd, yang juga warga kulit hitam, tewas saat ditangkap polisi karena dicurigai memakai uang palsu saat membeli rokok pada 25 Mei.


(miq/miq)

Read More

Related Posts