Papuanesia.id –
Warga Wouma yang bersama -sama mengeluarkan pernyataan sikap meminta Ketua LMA Provinsi Papua Lenis Kogoya cabut pernyataannya. Ft: Dok Warga Wouma for Cepos
WAMENA -Masyarakat Distrik Wouma, Kabupaten Jayawijaya dalam hal ini pemilik hak ulayat dari beberapa Klen marga menolak dengan tegas jika wilayahnya disebut tempat perang oleh Ketua LMA Provinsi Papua, Lenis Kogoya dalam statemennya, kemarin,
Warga Distrik Wouma dengan tegas menyatakan jika wilayah itu bukan tempat perang.
“Kami dengan tegas menolak pernyataan itu, karena wouma bukan tempat perang, dan wouma juga bukan tempat yang tidak dihuni oleh manusia, tetapi wouma adalah tempat yang di tempati oleh manusia yang sama seperti manusia-manusia lainnya di seluruh tanah Lembah Baliem, (Wamena),” tegas Kaitanus Ikinea yang mewakili warga Wouma Selasa (31/5)
mereka menilai jika Lenis Kogoya, tidak bisa bicara seenaknya di media karena orang asli Wouma pun tidak bisa merencanakan atau merancang untuk melakukan kegiatan model apapun di wilayah atau kampungnya.
“Karena kami juga mengingat tanggapan dari pemerintah daerah (wakil bupati) pada aksi penolakan deklarasi DOB, bahwa APBD pemerintah daerah bukan untuk membayar kepala manusia, cukup kejadian kemarin di Wouma,”bebernya.
Kaitanus Ikinea juga menyatakan warga menegaskan kepada Ketua LMA provinsi Papua Lenis Kogoya, jika ia tidak bisa menjadikan wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sebagai tempat atau lapangan perang.
” Kami menghimbau kepada seluruh warga Wouma untuk selalu menjaga kestabilan situasi keamanan di wilayah wouma secara bersama-sama.”bebernya
Warga Wouma juga menuntut Lenis Kogoya, untuk segera mencabut pernyataan atau statemen yang sudah di keluarkan di media pada tanggal 30 mei kemarin.
“Kami dari tokoh adat, tokoh gereja, dan tokoh pemerintah wilayah Distrik Wouma dan 7 kepala kampung meminta Lenis mencabut pernyataan yang dikeluarkan itu,”tutup Kaitanus (jo)
Continue Reading
Sumber: [1]