JAKARTA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan, bahwa Dexamethasone dapat mengurangi 35 persen angka rata-rata kematian di kalangan pasien covid-19 yang dipasangi ventilator.
Berdasarkan hasil uji klinis WHO terhadap dexamethasone menunjukkan, steroid tersebut mampu menyelamatkan nyawa pasien terinfeksi virus corona yang kritis. Hasil uji coba yang diumumkan pada Selasa (16/6) dan baru ditujukan kepada dokter dan kalangan profesional medis.
Obat yang digunakan sejak 1960-an ini mampu mengurangi peradangan sendi serta memangkas tingkat kematian sekitar sepertiga di antara pasien Covid-19 yang kritis.
Meskipun hasil studi terhadap dexamethasone baru pada tahap pendahuluan, para peneliti yang terlibat dalam penelitian sudah merekomendasikan penggunaannya sebagai standar dalam menangani pasien Covid-19 yang parah.
Bagi pasien terinfeksi virus corona yang menggunakan alat bantu ventilator, penggunaan obat ini mampu memangkas potensi kematian sepertiga.
Sementara pasien yang membutuhkan alat bantu oksigen, potensi kematian dipangkas sekitar seperlima atau 20 persen. Dari hasil uji coba tersebut jelas dexamethasone lebih mujarab digunakan pada pasien Covid-19 yang kondisinya parah.
“Ini merupakan metode pengobatan pertama yang ditujukan untuk mengurangi angka kematian pada pasien Covid-19 yang membutuhkan bantuan oksigen atau ventilator,” kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, dikutip dari Reuters, Rabu (17/6).
Dia menambahkan, WHO masih masih menunggu data hasil analisis lebih lengkap dari uji coba ini dalam beberapa hari mendatang.
“WHO akan mengoordinasikan meta-analisis untuk menambah pemahaman kita secara keseluruhan tentang intervensi ini. Pedoman klinis WHO akan diperbarui untuk mencerminkan bagaimana dan kapan obat harus digunakan bagi penderita Covid-19,” pungkasnya.
Dexamethasone adalah obat steroid umum yang telah digunakan selama 60 tahun untuk mengurangi peradangan dalam berbagai penyakit, termasuk arthritis dan asma.
Sementara harga dexamethasone relatif terjangkau, berkisar hanya USD1 atau setara Rp14 ribu yang banyak diperjualbelikan negara-negara di dunia.
Oxford menguji coba dexamethasone sebagai bagian dari upaya kolektif global dalam mencari obat atau vaksin terbaik dalam menangani pasien covid-19. (der/fin)